TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Tim Angket Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dapat bersikap proporsional dalam melakukan proses penyelidikan atas anggaran. "Asal berani transparan prosesnya," ujar Ahok, sapaan akrabnya, lewat pesan pendeknya pagi ini, Rabu, 10 Maret 2015.
Ahok meminta seluruh tahap penyelidikan dan pertemuan yang diadakan Tim Angket DPRD direkam video. "Hari ini saya minta direkam video kalau berani," kata Ahok.
Pertemuan Tim Angket dengan Banggar Senin lalu menyimpulkan jika dokumen APBD 2015 yang diserahkan Ahok pada Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo ilegal dan cacat hukum. Merespons hasil pertemuan tersebut, Ahok tak heran. "Kalau Banggar ya sama pandangan dengan (Tim) Angket, DPRD semua kan?" kata Ahok. Itu sebabnya, Ahok meminta seluruh pertemuan Tim Angket direkam dengan video agar transparan.
Adapun, Senin, 9 Maret 2015, Tim Angket DPRD memanggil Badan Anggaran, Tim Angket hari ini, 11 Maret 2015, akan menghadirkan tim e-budgeting. Sementara itu, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama masih dirawat di rumahnya karena sakit demam berdarah.
"Pukul 10.00 nanti tim e-budgeting dipanggil Tim Angket," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah DKI Jakarta Tuti Kusumawati. Adapun tim e-budgeting berada di bawah koordinasi Badan Pengelola Keuangan Daerah.
Selain tim, ujar Tuti, kemungkinan DPRD juga memanggil konsultan pembuat e-budgeting. Baik konsultan maupun tim e-budgeting diminta untuk menjelaskan mekanisme penganggaran melalui sistem itu. "Kami berikan paparan mekanisme yang benar."
Salah satu peserta Tim Angket, Tubagus Arief, membenarkan agenda tersebut. "Ya, hari ini tim e-budgeting," kata Tubagus.
AISHA SHAIDRA