Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahok: Sebetulnya Tim Angket Lebih Cocok Panggil Nenek Saya

image-gnews
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkelakar atas rencana tim angket Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta untuk memanggil istrinya, Veronica Tan. Ahok, sapaan akrabnya, mengatakan tim angket seharusnya memanggil neneknya untuk memberikan keterangan.

"Sebetulnya tim angket itu lebih cocok panggil nenek saya karena saya kan menyebutnya, 'Pemahaman nenek lu,'" kata Ahok di Balai Kota, Jumat, 13 Maret 2015.

Rencana pemanggilan itu dilontarkan Ketua Tim Hak Angket DPRD DKI Jakarta Mohamad "Ongen" Sangaji dalam rapat hak angket yang berlangsung di Balai Kota, Kamis, 12 Maret 2015. Pemanggilan itu terkait dengan penyaluran dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) melalui Ahok Center. Sangaji mengatakan pemanggilan itu akan dilakukan pekan depan. Ahok Center, kata Sangaji, juga akan dipanggil. Alasannya, dana tanggung jawab sosial perusahaan yang disalurkannya harus dipertanggungjawabkan dan diaudit.

Coretan Ahok pada catatan APBD yang berbunyi "pemahaman nenek lu" itu memang heboh di media sosial. Bermula pada awal Januari 2015, Ahok menerima pengajuan anggaran Rp 8,8 triliun dari Bappeda DKI yang ternyata berasal dari DPRD DKI. Anggaran sebesar itu ditujukan untuk sosialisasi surat keputusan gubernur.

Melihat anggaran itu di dalam dokumen, Ahok geram. Ia menganggap dana itu tidak masuk akal. Dia coret selembaran itu. Coretannya berbentuk lingkaran dan ditulis "nenek lu". "Apa yang mau disosialisasi dari SK Gubernur? Tinggal dilihat doang. Makanya gue tulis, 'Nenek lu!'" katanya, Selasa, 3 Maret 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masalah kata-kata "nenek lu" ini pun dibahas dalam rapat hak angket, Kamis, 12 Maret 2015 kemarin. Anggota DPRD DKI Jakarta Maman Firmansyah meminta tim anggaran pemerintah daerah untuk menunjukkan coretan Ahok "nenek lu" yang terdapat dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara.

Sementara itu, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Sylviana Murni mengklarifikasi kedatangan istri dan adik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica Tan dan Harry Basuki, pada rapat perkembangan revitalisasi Kota Tua pada Kamis, 5 Maret 2015.

Sylviana menjelaskan Veronika dan Harry datang karena mereka peduli terhadap Kota Tua. "Yang penting itu perkembangannya, mengapa dipermasalahkan siapa yang memimpin rapat?" kata Sylviana di Balai Kota, Senin, 9 Maret 2015. Sylviana mengatakan tak ada penunjukan pimpinan secara resmi setiap rapat digelar. Menurut dia, rapat perkembangan revitalisasi lebih menyerupai proses brainstorming dan diskusi.

LINDA HAIRANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

8 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

24 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

24 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

38 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

42 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

43 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

43 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

44 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

47 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.


Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Petugas mengamati mesin pengolah sampah di TPS3R Ciracas setelah diresmikan Pj Gubernur Heru Budi Hartono di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari 2024. Pada 2023, Pemprov DKI Jakarta telah membangun tujuh titik TPS3R dengan fasilitas mesin pengolah sampah yang diharapkan dapat menurunkan jumlah volume sampah di TPA Bantar Gebang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.