TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Badan Musyawarah Masyarakat (Bamus) Betawi, Rusdi Saleh, mengatakan sumbangsih Abraham "Lulung" Lunggana untuk masyarakat Betawi belum dirasakan sampai saat ini. Padahal Lulung sudah setahun menjabat Wakil Ketua Bamus Betawi. "Belum kelihatan apa agendanya untuk organisasi," kata Rusdi kepada Tempo, Selasa, 17 Maret 2015.
Rusdi menduga Lulung belum bisa berkontribusi karena ada konflik antara DPRD DKI Jakarta dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Perseteruan ini, kata dia, menyita waktu dan pikiran Lulung, yang duduk sebagai Wakil Ketua DPRD DKI. "Jadi kami maklumi saja kalau belum ada gebrakan di Bamus."
Bamus Betawi adalah organisasi yang menampung aspirasi masyarakat Betawi. Lembaga yang didirikan pada 22 Juni 1982 ini beranggotakan organisasi-organisasi kebetawian di Jakarta. Lembaga ini juga diklaim tidak berpihak kepada kepentingan politik mana pun.
Ihwal kepemimpinan Lulung di Bamus Betawi, Rusdi menilai ada pro dan kontra. Namun Rusdi tak menjelaskan lebih banyak tentang sikap pro dan kontra terhadap kiprah Lulung. "Saya tidak tahu banyak," katanya.
Perihal konflik antara Lulung dan Ahok, Rusdi keberatan jika masyarakat Betawi dibawa-bawa. "Lulung dalam posisi sebagai anggota Dewan, bukan orang Betawi," katanya. Rusdi menyatakan akan mendukung Ahok dalam konflik ini jika memang terbukti Ahok betul-betul mencegah korupsi di pemerintahan DKI.
DINI PRAMITA