TEMPO.CO, Jakarta: Adanya kisruh anggaran di DKI Jakarta ternyata memberikan dampak positif buat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta Abraham 'Lulung' Lunggana. Direktur Eksekutif Politica Wave Yose Rizal mengatakan nama Lulung lebih populer dibandingkan Presiden Joko Widodo di jejaring sosial Twitter.
Yose Rizal menjelaskan, meningkatnya popularitas Lulung di Twitter, karena adanya penggunaan meme kreatif oleh para penduduk dunia maya, netizen. "Banyak netizen yang terhibur dengan adanya meme dan tulisan unik tentang Lulung," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Selasa, 17 Maret 2015.
Sedangkan penyebab turunnya popularitas Jokowi karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu bukan tipe orang yang senang bercuit atau berkeluh kesah di media sosial. Yose berujar, Jokowi juga seperti ingin lari dari ingar-bingar dunia sosial yang sempat peduli dengan konflik yang terjadi antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri. "Padahal saat itu, publik sangat menanti komentarnya," kata Yose.
Yose menambahkan, penyebab lain menurunnya popularitas Jokowi adalah tak adanya juru bicara yang mewakili mantan Wali Kota Solo itu. "Jadi wajar jika saat ini di Twitter Jokowi tak begitu populer," dia berujar.
Adapun berdasarkan analisis dari Topsy, Twitter Search, Monitoring, and Analytics, sejak 14 Februari 2015 hingga 16 Maret 2015, netizen lebih banyak membicarakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang akrab disapa Ahok, dan figur Lulung. Selama satu bulan, Ahok menjadi pembicaraan hingga 914.462 netizen, sedangkan Lulung dibicarakan oleh 384.749 netizen. Nama keduanya semakin melambung lantaran kisruh anggaran.
Pengguna Twitter yang membicarakan Lulung kemudian membuat tagar #savehajilulung dan #lulungeffect sebagai ekspresi terhadap politikus Partai Persatuan Pembangunan itu.
GANGSAR PARIKESIT