TEMPO.CO , Jakarta - Kepolisian Sektor Ciracas menemukan petunjuk ihwal motif pembegalan yang membuat Mamat Surahmat alias Rahmat, warga Jalan Belly RT 11 RW 09, Kelurahan Cijantung, tewas di Jalan Raya Bogor, depan Naga Swalayan, Jakarta Timur, pada Sabtu, 21 Maret 2015. Informasi itu diperoleh dari informan yang bekerja di kios beras milik korban.
Kepala Kepolisian Sektor Ciracas Komisaris Djitu Martono menyebutkan pelaku mengincar tas korban. Sebab, di dalam tas tersebut tersimpan uang hasil berdagang beras. Rencananya, duit itu akan disimpan di rumah. "Jumlahnya Rp 200 juta," katanya kepada Tempo, Senin, 23 Maret 2015.
Martono menduga empat pelaku sudah membuntuti korban sejak di kios beras di Ciracas. Setelah memastikan korban mengantongi duit ratusan juta dalam tasnya, pelaku mengikuti kendaraan korban. Setelah itu, empat pelaku yang mengendarai dua sepeda motor langsung memepet korban dan berniat merampas tas.
"Korban mempertahankan tas berisi uang itu," ujarnya. Perlawanan Rahmat membuat begal melepaskan dua tembakan dan bacokan ke tubuh korban. Seketika itu juga Rahmat ambruk.
"Mereka juga tak berniat merampas motor korban karena ditinggalkan begitu saja dan sudah disita sebagai barang bukti," ujar Martono.
RAYMUNDUS RIKANG