TEMPO.CO, Jakarta - Empat begal yang beraksi di Jalan Raya Bogor Km 25, Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu, 21 Maret 2015, menembak mati seorang pengendara sepeda motor.
Korbannya adalah Mamat Surahmat, 55 tahun, juragan beras Pasar Ciracas. Begal lalu kabur membawa kantong plastik berisi uang yang diperkirakan berjumlah ratusan juta rupiah.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Heru Pranoto, mengatakan pembegalan ini mirip dengan yang terjadi terhadap Mulya, 30 tahun, pegawai SPBU Radar Auri, bulan lalu.
Saat itu, Mulya juga diserang begal di daerah Ciracas saat akan menyetor uang Rp 250 juta ke sebuah bank. "Perkara kemiripan masih dalam proses penyelidikan," kata dia dalam surat elektronik kepada Tempo, Senin, 23 Maret 2015.
Heru mengatakan polisi juga sedang melakukan uji laboratorium untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan begal. Polisi ingin memastikan senjata api yang digunakan apakah senjata api asli atau rakitan.
Rahmat tewas pada Sabtu sore. Di tubuhnya ada luka bacok dan dua luka tembakan pada perut bagian kiri. Menurut Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Ciracas, Ajun Komisaris Jupriono, peristiwa nahas itu diawali saat sekelompok begal beranggotakan empat orang dengan dua sepeda motor memepet Rahmat. Saat itu, korban dan pelaku sama-sama mengendarai sepeda motor.
Kelompok begal berusaha merampas tas yang dibawa korban sambil terus menyerang sisi kiri dan mengancamnya. Korban melawan. Akibatnya, Rahmat ditembak dua kali. Korban meninggal dalam perjalanan ke RS Polri, Jakarta Timur.
Kejadian yang dialami Rahmat mirip dengan yang terjadi pada Mulya. Saat itu, Mulya juga dipepet oleh empat begal yang saling berboncengan pada dua sepeda motor. Berusaha melawan, Mulya dibacok pada perut bagian kiri. Mulya juga ditembak dan mengalami luka parah. Dia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Tugu Ibu, Ciracas, Jakarta Timur.
YOLANDA RYAN ARMINDYA