TEMPO.CO, Jakarta - Para penumpang Kereta Rel Listrik Commuter Line rute Bekasi-Manggarai-Kota yang harus berdesak-desakan sedikit terhibur melihat pembangunan proyek dua rel ganda dalam perjalanan sepanjang 20 kilometer Bekasi-Manggarai. Proyek double-double track (DDT) Manggarai-Bekasi-Cikarang yang ditangani Kementerian Perhubungan memang sedang giat dikerjakan.
“Jika sudah rampung dan beroperasi, jalur dua rel ganda ini akan membuat jadwal perjalanan Commuter Line berkali-kali lipat lebih sering,” kata Kepala Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bambang S Prayitno kepada Tempo, Ahad 22 Maret 2015.
Menurut dia, dua rel ganda yang dijanjikan akan beroperasi pada 2018 akan meringankan beban pengguna Commuter Line, terutama yng melewati jalur Bekasi-Kota. Pasalnya, penumpang tak perlu lagi menunggu hingga tiga puluh menit dan berdesak-desakan untuk naik kereta. "Kereta bisa datang tiap lima menit," kata dia.
Adapun proyek dua rel ganda ini telah dimulai sejak 2012. Proyek yang didanai dari pinjaman pemerintah Jepang dan pemerintah Indonesia ini dibagi menjadi empat paket pengerjaan dengan total anggaran lebih dari Rp 5 triliun. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwi Atmoko mengatakan proyek ini akan dikebut hingga akhir tahun.
Target pembangunan paket tahun ini adalah elektrifikasi Bekasi-Cikarang, pembangunan stasiun Bekasi, Bekasi Timur, Tambun, Cibitung, dan Cikarang, serta persinyalan dan telekomunikasi Manggarai-Cikarang. Proyek ini akan melengkapi paket proyek sebelumnya yang sudah selesai, berupa dua rel baru di sisi utara yang membentang mulai Stasiun Manggarai hingga Stasiun Bekasi.
Jika seluruh proyek selesai pada 2018, maka dari empat rel tersebut, kata dia, dua rel (double track) yang sudah ada akan digunakan untuk KRL Commuter Line. Sedangkan dua rel yang baru untuk kereta api jarak jauh, yakni dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Pada saat itu, jumlah penumpang kereta api menjadi 1,2 juta orang per hari dengan sekitar 1200 gerbong. Saat ini jumlah penumpang sebanyak 700 ribu orang dengan 900 gerbong. “Sehingga persoalan transportasi kota selama ini dapat teratasi,” kata dia.
YOLANDA RYAN ARMINDYA