TEMPO.CO, Jakarta - Proses lelang sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) kemungkinan batal dilaksanakan pada April ini. Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Benjamin Bukit, pelaksanaan lelang tersebut tertunda karena adanya peraturan yang tumpang-tindih. ”Kami masih menyamakan persepsi,” ujarnya, Selasa, 24 Maret 2015.
Selain itu, sistem ERP masih menjadi perdebatan di internal Dinas Perhubungan. “Apakah masuk kategori retribusi atau pelayanan, ini masih dibahas,” ujar Benjamin. Ihwal perusahaan yang berminat mengikuti lelang, Benjamin mengaku tak mengetahuinya. Adapun Kapsch dan Q-Free, ucap dia, bisa saja tertarik ikut lelang. Yang pasti, kedua perusahaan hanya menguji coba sistem ERP. “Mungkin saja banyak perusahaan.”
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Februari lalu menuturkan saat ini baru ada dua perusahaan yang berminat mengikuti lelang investasi ERP. Perusahaan tersebut adalah Q-Free asal Norwegia dan Kapsch dari Swedia. Keduanya telah melakukan uji coba ERP. Kapsch melakukannya pada Juli 2014 di Jalan Sudirman, sementara Q-Free di Jalan Rasuna Said pada September tahun yang sama.
Benjamin mengatakan, tahun lalu, kedua perusahaan melakukan uji coba di ruas Jalan Jenderal Sudirman dan Rasuna Said, Kuningan. Dari hasil uji coba itu, menurut Benjamin, sistem bekerja dengan baik. “Alatnya bisa mendeteksi, tidak ada masalah,” ujarnya.
ERWAN HERMAWAN