TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah media massa asal Inggris memberitakan pemusnahan ganja yang dilakukan oleh Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat. Dalam laporannya, Daily Mail menyatakan asap hasil pembakaran ganja memenuhi daerah sekitar lokasi pemusnahan dan mengakibatkan "nge-fly massal".
Dalam laporan itu disebutkan polisi memusnahkan lebih dari 3 ton ganja hasil sitaan dengan cara dibakar. Akibatnya, warga sekitar dilaporkan menderita sakit kepala dan pusing setelah menghirup asap hasil pembakaran. "Saya pusing karena tidak menggunakan masker," ujar Deden, seorang warga, seperti ditulis Daily Mail, Senin, 30 Maret 2015.
Tak hanya itu, beberapa pewarta yang meliput pemusnahan narkoba juga dikabarkan mengalami hal yang sama. Beberapa dari mereka terlihat sejenak beristirahat di warung kopi untuk menghilangkan pusing.
Selain ganja, petugas juga memusnahkan 1,8 kilogram sabu-sabu dan 2.538 butir ekstasi. Pemusnahan itu disaksikan sejumlah pejabat dari Pemerintah Kota Jakarta Barat.
Pada Rabu, 11 Maret 2015, Polres Metro Jakarta Barat memusnahkan 3,3 ton ganja di lapangan Markas Kepolisian Sektor Palmerah. Walaupun warga mengalami pusing, Kepolisian setempat mengklaim hal itu tak akan berdampak pada kecanduan.
Menurut mereka, sebenarnya ada cara paling efektif untuk memusnahkan ganja, yaitu menggunakan incinerator yang dicampur asam pekat. Namun, karena keterbatasan peralatan, Kepolisian akhirnya memusnahkannya dengan manual.
FAIZ NASHRILLAH