TEMPO.CO, Bekasi - Esih Sukaesih, perempuan berusia 58 tahun, syok ketika melihat jasad Syarifudin yang tinggal kerangka. Jasad Syarifudin ditemukan warga di Kampung Limo, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor, pada Senin, 30 Maret 2015.
Esih yang melayat ke rumah duka almarhum Syarifudin di Jalan Banteng, RT 4 RW 14, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, pada Selasa pagi, 31 Maret 2015 melihat jenazah Syarifudin. Seketika, Esih, tetangga almarhum Syarifuddin, langsung jatuh pingsan dan tak sadarkan diri.
"Dibopong kemudian dibawa pulang ke rumahnya," kata warga, Dedi, 32 tahun, Rabu, 1 April 2015. Menurut Dedi, tak lama kemudian keluarga meminta bantuan dokter untuk memeriksa kondisi ibu beranak empat tersebut. Namun dokter menyatakan kalau Esih telah meninggal.
Informasi dari keluarga, Esih diduga meninggal karena serangan jantung. Soalnya, Esih mempunyai riwayat penyakit jantung sejak empat tahun lalu. "Mungkin syok, kaget, melihat jenazah Syarifudin, hanya tinggal tulang-belulang," kata Dedi.
Jenazah Esih dibawa keluarganya ke Sumedang, Jawa Barat, untuk dimakamkan. Adapun jenazah Syarifudin juga sudah dimakamkan keluarganya tak jauh dari tempat tinggalnya. Keluarga Syarifudin menolak kasus kematian kuli di sebuah pabrik wilayah Bulak Kapal, Bekasi Timur, tersebut diselidiki.
Seperti diberitakan, Syarifudin tak pulang ke rumahnya sejak Oktober lalu. Dia pamit kepada keluarga untuk bekerja. Namun setelah lama hilang, Syarifudin ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan karena hanya tinggal kerangka. Keluarga yakin itu adalah Syarifudin dari ciri-ciri pakaian yang dikenakan, sandal, serta identitas yang dibawa.
ADI WARSONO