TEMPO.CO, Jakarta - Ada yang tak biasa dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada hari ini, Rabu, 1 April 2015. Dia tampak berbincang-bincang dengan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Muhammad Taufik di kantor Wali Kota Jakarta Utara. Di sela-sela perbincangan, sesekali Ahok dan Taufik terlihat tertawa bersama.
Taufik mengatakan sempat meragukan Ahok akan hadir dalam acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Administrasi Jakarta Utara. "Di media sosial, banyak yang bertanya, apakah Pak Gubernur akan datang ke Jakarta Utara," ucapnya yang langsung disambut tawa peserta.
Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya ini mengaku tak akan mencampurkan urusan politik yang saat ini tengah bergulir di Kebon Sirih dengan urusan perencanaan pembangunan. "Urusan politik itu urusan lain," ujarnya.
Taufik menuturkan saat ini ada 18 anggota Dewan yang berasal dari daerah pemilihan di wilayah Jakarta Utara. Namun pagi ini, kata dia, tak semuanya bisa hadir dalam acara pembukaan Musrenbang.
Ahok sendiri tak berkomentar apa pun ihwal pertemuannya dengan Taufik. Dalam sambutannya, dia, lebih banyak menyinggung program-program prioritas Pemerintah Provinsi DKI untuk Jakarta Utara, seperti penanganan banjir dan pembangunan pelayanan kesehatan. "Ide Musrenbang itu harus bermanfaat bagi orang banyak," ujarnya.
Hubungan Ahok dan anggota Dewan sempat memanas lantaran adanya hak angket yang digulirkan anggota Dewan terhadap mantan Bupati Belitung Timur itu. Legislator menggulirkan hak angket karena Ahok menyerahkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 yang diklaim Dewan bukan hasil kesepakatan bersama. Sedangkan Ahok mengklaim justru Dewan-lah yang menyusupkan pokok-pokok pikiran. Dewan kemudian melaporkan Ahok dugaan adanya dana siluman sebesar Rp 12,1 triliun kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.
GANGSAR PARIKESIT