TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI, Prasetio Edi Wibowo membuka sidang paripurna soal hak angket pada Senin 6 April 2015. Sidang diawali dengan pembacaan pergantian anggota badan anggaran, lalu dilanjutkan dengan paparan hasil penyelidikan panitia tim angket DPRD DKI.
Namun, ada hal menarik yang ditayangkan dalam sidang ini. Sebelum hasil paparan dibacakan, peserta sidang paripurna disuguhi slideshow yang berisi kutipan percakapan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kepada media.
Slideshow ini dibagi menjadi dua: rangkuman judul berita media online dan saduran video media televisi dari situs youtube. Pada bagian pertama, judul berita dikelompokkan lagi menjadi tiga: omongan Ahok soal 'bajingan', omongan Ahok soal 'bego', dan omongan Ahok soal 'brengsek'.
Kebanyakan dari judul berita yang dimaksud menyinggung kinerja anggota DPRD dan PNS DKI. Ada pula, omongan Ahok yang meyinggung soal kinerja PAM yang dianggap buruk olehnya. Selain itu, video dari potongan siaran media televisi juga dimunculkan dalam slideshow tersebut.
Judul bagian kedua ini dinamakan 'cuplikan video negatif'. Beberapa video awal bahkan diambil dari omongan Ahok saat masih menjadi wakil gubernur. Misalnya, omongan Ahok pada 22 Februari 2013: Lu Kirim Dewa, Tuhan, Gue Sikat. Ada juga pernyataan Ahok soal ancamannya mau membakar metromini pada 30 Agustus 2013.
Pada salah satu video saat setahun kinerja Jokowi-Ahok, 25 Oktober 2013, Ahok melontarkan kata 'bajingan' bagi pejabat DKI. Video ini diulang hingga tiga kali sembari diselingi backsound yang dramatis. Video lain soal Ahok marah-marah hingga gebrak meja dan gebrak mobil pada awal tahun ini juga disertakan dalam slideshow.
Tayangan 'video negatif' ini pun ditutup dengan tayangan terbaru Ahok di kompas TV yang sempat mengundang banyak pro dan kontra. Dalam tayangan langsung ini, Ahok beberapa kali melontarkan omongan 'tai' karena terlanjur emosi soal penyelewengan dana yang disinggung oleh pembawa acara televisi tersebut.
YOLANDA RYAN ARMINDYA