TEMPO.CO , Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menanggapi santai komentar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengenai kesemrawutan di Ibu Kota. Ia berujar itu diutarakan karena Risma tak mengenal Jakarta secara keseluruhan.
"Mungkin itu karena Bu Risma tak mengetahui semuanya," kata Ahok, sapaan Basuki, di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu, Selasa, 7 April 2015.
Pernyataan Ahok itu menanggapi keluhan Risma mengenai kondisi Ibu Kota. Dalam sebuah diskusi yang berlangsung hari ini, Selasa, 7 April 2015, Risma menyoroti pelayanan publik dan tumpukan galian di pinggir jalan. Menurut dia, pelayanan publik di Jakarta masih buruk. Ia juga menemukan tumpukan galian jalan dibiarkan mengering di beberapa titik.
Ahok mengatakan membandingkan Surabaya dengan Provinsi DKI Jakarta tak relevan. Dari segi luas, Kota Surabaya hanya sebanding dengan setidaknya luas dua kota administrasi.Ia berujar permasalahan di Jakarta lebih kompleks. Status Surabaya sebagai kota bukan perbandingan sepadan dengan DKI Jakarta yang merupakan provinsi.
Menurut Ahok, Provinsi DKI Jakarta sudah mulai membenahi pelayanan publik melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Pembenahan dimulai dengan menetapkan prosedur pada setiap proses perizinan.
Meski begitu, Ahok mengakui masih banyak jalan berlubang di Jakarta. Pemerintah DKI belum mampu memenuhi target zero hole di semua ruas jalan milik provinsi. "Kami akui jalan di Jakarta kacau balau," kata dia.
Ahok mengatakan tumpukan galian yang dikeluhkan Risma kemungkinan bukan proyek DKI Jakarta. Ia mengatakan perusahaan seperti PT PLN, PT Telkom Indonesia, dan PT PGN juga kerap menggali untuk kepentingan perusahaan. Galian biasanya dilakukan di jalan provinsi. "Beliau tak mengerti," kata Ahok.
LINDA HAIRANI