TEMPO.CO , Jakarta - Kepala Seksi Humas Polres Depok, Inspektur Dua Bagus Suwardi, mengatakan penyelidikan atas kematian mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori, 19 tahun, terus berlanjut. "Jumlah saksi yang diperiksa masih sama, 15 orang," kata Inspektur Dua Bagus Suwardi, Kepala Seksi Humas Polres Depok, ketika ditemui di kantornya, Selasa, 7 April 2015.
Gabus mengatakan, hingga saat ini baru 11 orang teman Akseyna yang diperiksa sebagai saksi. Kepolisian telah memeriksan teman Akseyna, keluarga, dan pemilik rumah kos. Kepolisian juga belum dapat memastikan sebab kematian Akseyna akibat pembunuhan atau bunuh diri.
Akseyna ditemukan tenggelam di Danau Kenanga Universitas Indonesia pada 26 Maret 2015. Saat ditemukan, jenazah Ace, panggilan Akseyna, memakai sweater hitam dan celana hijau lumut. Di punggungnya terdapat tas ransel yang berisi beberapa batu berukuran cukup besar.
Kepolisian tetao berkesimpulan sementara bahwa bunuh diri merupakan penyebab kematian dari mahasiwa UI, Akseyna Ahad Dori, yang jenazahnya ditemukan di Danau Kenanga UI. Penyelidikan terhadap bukti-bukti di lapangan masih dilakukan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan Keterangan dari 15 saksi masih terus didalami. Saksi-saksi itu berasal dari rekan-rekan korban, penjaga wisma dan satpam kampus. "Kami pun masih menguji soal surat yang patut diduga berasal dari Akseyna," ujarnya.
Martinus mengatakan, besok direncanakan akan dilakukan prarekontruksi. "Kami akan pra rekontruksi sesuai skenario yang kami susun," kata dia.
MAYA NAWANGWULAN| NINIS CHAIRUNNISA