TEMPO.CO, Jakarta - Mario Steve Ambarita, 21 tahun, diketahui menyusup dalam rongga roda pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 177 setelah pesawat itu mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Selasa, 7 April 2015. Tak ada yang tahu bahwa Mario melompat ke rongga roda sesaat sebelum pesawat itu takeoff dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, kemarin.
Setelah diperiksa petugas kantor Otoritas Bandara Wilayah I Soekarno-Hatta, Jakarta, warga Rokan Hilir, Pekanbaru, itu ternyata telah berencana untuk menyusup ke pesawat sejak setahun lalu.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo, pihaknya mendapat laporan ada seseorang keluar dari rongga roda GA 177 pada pukul 16.57. Orang itu langsung ditangkap karena turun dari rongga roda dengan kondisi jalan terhuyung, lemas karena kekurangan oksigen, dan kuping berdarah.
Saat diinterogasi, pria tersebut mengaku bernama Mario Steve Ambarita, lahir pada 30 Agustus 1993, dengan tinggi badan 165 sentimeter. Mario pun ternyata tak mengantongi uang dalam dompetnya. “Mario mengaku sudah mempelajari cara menyusup ke dalam pesawat sejak setahun lalu lewat artikel di Internet dan pantauan langsung ke Bandara,” ujar Suprasetyo kepada wartawan di kantornya, Rabu, 8 April 2015.
Ia mempelajari seluk-beluk Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Ia cermati dari cara masuk ke runway sampai penerbangan apa saja yang menuju Jakarta. Mario menargetkan pesawat Garuda, Batik Air, dan Citilink. "Mario mengutamakan Garuda karena dianggap maskapai terbaik," kata Suprasetyo.
KHAIRUL ANAM