TEMPO.CO, Jakarta - Penjagaan terhadap empat korban ledakan bom banting Tanah Abang di Rumah Sakit Polri R.S. Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, diperketat. Pintu masuk bangsal Cendrawasih dan ruang intensive care unit dikawal ketat polisi dari Satuan Brimob. Mereka menenteng senjata laras panjang.
Kepala Bagian Keamanan RS Polri Ajun Komisaris Besar Djayus Suryanto menyebutkan puluhan polisi dikerahkan untuk menjaga ruang perawatan. "Totalnya 50 personel dari Brimob serta Polsek Kramat Jati dan Polres Jakarta Timur yang disiagakan," katanya, Kamis, 9 April 2015.
Tak sembarang orang boleh masuk ke bangsal tersebut. Polisi cuma mengizinkan keluarga pasien yang boleh memasuki ruang perawatan.
Korban berinisial F dan A yang dirawat di Bangsal Cendrawasih. Mereka menderita luka pada kaki kiri, mata, dan tangan. Kondisi dua korban tersebut dinyatakan membaik sejak kemarin. Di Bangsal Cendrawasih, ada seorang anggota Brimob yang berjaga dari balik pintu kaca bangsal.
Sedangkan di ruang ICU, korban berinisial S dan A yang dirawat. Mereka disebut menderita luka parah sehingga memerlukan observasi medis secara intensif. Dua korban ini ditempatkan di Ruang ICU "B".
Kata seorang keluarga pasien lain yang juga dirawat di Ruang ICU "B" tapi enggan menyebutkan namanya, korban ledakan Tanah Abang terbaring di tempat tidur paling ujung dari ruangan. "Tadi korban juga dibawa ke laboratorium dan ada polisi yang mengawal di samping tempat tidurnya," kata perempuan yang mengenakan baju panjang dan hijab ungu tersebut.
Ada dua anggota Brimob yang juga menenteng senapan laras panjang yang berjaga di depan Ruang ICU "B". Beberapa polisi juga kerap lalu-lalang di depan ruangan.
RAYMUNDUS RIKANG