TEMPO.CO, Jakarta - Akun situs microblogging Twitter @santos06yoyo diduga milik Muhammad Prio Santoso, 24 tahun. Prio merupakan pembunuh Deudeuh Alfisahrin, 26 tahun, yang ditemukan tewas dengan leher terjerat kabel, telanjang, mulutnya disumpal kaus kaki dan ditutupi selimut di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu, 11 April 2015.
Akun yang diduga milik Prio itu bernama Yoyo06santos. Tidak ada foto yang terpampang di akun itu. Dilihat dari cuitannya, akun @santos06yoyo sering menyapa wanita yang diduga menjajakan diri melalui Twitter.
Pada 31 Maret 2015, akun itu pun menyapa Twitter milik Deudeuh, @tataa_chubby. "Hai manis, mau bo besok, ada slot?" cuit dia. Namun, tidak ada balasan dari akun milik Deudeuh.
Selain itu, akun ini juga sering mencuit ke wanita yang diduga berprofesi seperti Deudeuh. "DM tarif plis," ucap akun yang diduga milik Prio pada 23 Januari 2015.
Kepala Subdit Jatanras Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan mengatakan Prio ditangkap polisi di Kawasan Bogor, Jawa Barat. Prio, kata Herry, mulai mengenal Deudeuh dari Twitter sekitar Maret 2015 lalu. "Mereka berkenalan kemudian janjian," ujarnya. Pertemuan pertama pun dilakukan di kos Deudeuh di Tebet.
Pertemuan kedua terjadi pada Jumat, 10 April 2015 lalu. Pada hari itulah Deudeuh dibunuh oleh Prio. "Korban dibunuh karena pelaku merasa tersinggung dibilang badannya bau," ujarnya. Saat itu mereka sedang berhubungan intim.
Prio yang berprofesi sebagai guru bimbingan belajar di Kedoya, Jakarta Barat, ini juga mengambil barang milik Deudeuh, yaitu empat telepon seluler merek Samsung, satu Macbook Air, satu Ipad, satu laptop, dan uang Rp 2,8 juta.
HUSSEIN ABRI YUSUF | NINIS CHAIRUNNISA