TEMPO.CO, Jakarta - Berkutat di dunia jasa percintaan disadari Rindu, 30 tahun, penuh risiko. Berbagai penyakit, mulai dari penyakit kulit kelamin hingga HIV/AIDS mengancam kesehatannya.
Karena itu, Rindu yang mempromosikan diri melalui media sosial, mengaku rutin memeriksakan diri ke dokter. "Aku harus sadar kesehatan karena aku kerja di dunia seperti ini," kata Rindu saat ditemui Tempo di kosannya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 16 April 2015.
Menurut Rindu, pengecekan kesehatan dilakukan setiap satu bulan sekali saat ada waktu luang. "Aku cek semuanya," katanya. "Terutama di bagian payudara, mulut, dan vagina."
Jenis pemeriksaan yang wajib dilalui Rindu adalah papsmear. Untuk satu kali cek kesehatan, dia mengaku merogoh kocek Rp 500 ribu.
Dokter yang dipilih adalah dokter langganan yang sudah mengetahui profesinya. Sedangkan untuk merelaksasi otot yang letih karena melayani tamu, Rindu memilih spa dan pijat refleksi di salon.
Dalam sehari, Rindu biasa menemui tiga-lima pelanggan. Kepada para tamunya, Rindu punya satu aturan wajib dalam bercinta. "Harus pakai kondom," katanya.
Meski begitu, Rindu berujar, ia tak keberatan jika pelanggannya meminta berbagai variasi gerakan berhubungan intim.
HUSSEIN ABRI YUSUF