TEMPO.CO, Jakarta - Thalib Abbas, 78 tahun, jadi korban penculikan gara-gara anaknya berutang. Para penculik itu datang ke rumah Thalib di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Selasa, 14 April 2015.
Semula, para penculik mencari anak Thalib, Kemal Rafli. Namun saat itu Kemal tak ada di rumah sehingga Thalib-lah yang dibawa. Thalib dimasukkan ke sebuah mobil dan matanya ditutup. "Saya enggak tahu dibawa ke mana," kata Thalib di Markas Polda Metro Jaya, Senin, 20 April 2015.
Thalib kemudian menceritakan apa yang dialaminya pada Selasa hingga Ahad, 14-19 April 2015, saat polisi menjemput dia di tempat penyekapan di kawasan Cilodong, Depok, Jawa Barat. "Saya disekap. Dikasih makan, sih. Tapi makanan itu dibeli dari uang saya sendiri di dompet," ujarnya.
Ucapan Thalib agak sulit dimengerti karena sebagian giginya ompong. Pada tubuh Thalib tak terlihat luka serius. Hanya, ada bekas ikatan borgol dan beberapa bagian tubuhnya lebam. "Cuma lebam-lebam karena ketubruk," tuturnya.
Thalib mengaku selalu diikat menggunakan rantai besi sepanjang 7 meter dan borgol jari. Thalib tak sampai dipukuli para penculik. Dia bersyukur akhirnya bisa dibebaskan setelah disekap dan dibawa ke tempat yang tidak diketahuinya. Thalib berujar dia sempat dibawa ke tempat yang terdapat ombak, baru kemudian dibawa ke sebuah rumah di kawasan Depok.
NINIS CHAIRUNNISA