TEMPO.CO, Jakarta - Pengalihan arus Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya terbilang sukses mengurangi kepadatan kendaraan di jalur sekitar Senayan, Jakarta. Bahkan, lengangnya jalan membuat pengemudi dapat memacu kendaraan hingga 60 kilometer per jam dengan sepeda motor di wilayah yang selalu padat dan macet di hari kerja biasa.
"Memang pengaruh pengalihan, tapi juga karena jam masuk kerja dan sekolah sudah lewat," kata Ajun Inspektur Satu Eddy yang berjaga di pertigaan Jalan Asia Afrika, tepat depan Hotel Mulia saat ditemui, Kamis, 22 April 2015.
Tempo menyusuri jalur di sekitar wilayah Senayan dengan sepeda motor. Kondisi sepi sudah terlihat saat masuk ke Jalan Sudirman depan Ratu Plaza. Jalur lambat yang biasanya ramai dan tersendat karena pembangunan MRT justru sangat lancar. Bahkan, di jalur cepat, jumlah mobil yang melintas dapat dihitung dengan jari.
Jalur sepi terjadi hingga bawah Jembatan Semanggi atau dekat akses masuk Jakarta Convention Centre. Kondisi serupa juga di arah sebaliknya atau yang menuju Blok M.
Jalan Gatot Soebroto dari Sudirman menuju Kompleks Parlemen juga sangat sepi. Beberapa delegasi Konferensi Asia-Afrika melenggang dengan cepat bersama sejumlah kendaraan pengawal. Vooridjer yang biasanya harus bersusah payah membuka jalan bagi kendaraan VVIP, tampak tenang dan meluncur lurus di sisi depan rangkaian.
Jalan agak tersendat hanya terjadi di sisi barat Kompleks Parlemen atau depan gedung Manggala. Hal ini terjadi bukan karena padatnya jumlah kendaraan. Tapi, adanya sejumlah lampu merah dan kumpulan ojek di sisi stasiun kereta yang mengambil hampir setengah jalur kendaraan.
Di sisi belakang dan timur Kompleks Parlemen kondisi jalan bahkan lebih sepi dari wilayah Sudirman. Tempo melintasi daerah ini kurang dari sepuluh menit dan jumlah kendaraan yang terlihat tak sampai 30 buah. Di daerah ini, hanya melintas beberapa mobil dan motor, tak ada kendaraan angkutan umum.
Jalan Asia Afrika juga terlihat tak seperti biasa. Jumlah kendaraan yang melintas juga sangat sedikit seperti saat bepergian ke wilayah ini saat Ahad pagi atau Libur Idul Fitri. Menurut Edy, hal serupa terjadi sudah sejak tiga hari pelaksanaan peringatan Konferensi Asia-Afrika di Jakarta.
"Memang seperti ini. Nanti akan kami tutup lagi saat sore, ketika pemimpin negara akan ke Bandung," katanya.
FRANSISCO ROSARIANS