TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Yayasan Al Kamal merasa dirugikan karena nama yayasannya dicatut Divine Production. Dalam brosur “Bikini Party” yang diselenggarakan Divine Production, tercantum acara tersebut diselenggarakan salah satunya oleh SMA Al Kamal.
"Al Kamal adalah pondok pesantren yang mengutamakan akhlak. Itu jelas mencoreng nama Al Kamal," kata Sekretaris Yayasan Al Kamal Syamsul Bahri kepada Tempo, Jumat, 24 April 2015.
Syamsul menuturkan selama ini jika ada siswa yang memakai pakaian tak pantas akan langsung ditegur. Dengan demikian, sangat tidak mungkin jika Al Kamal mendukung acara tersebut. "Itu, kan, tidak sesuai dengan budaya kita dan dalam Islam hal itu dilarang," ujarnya.
Syamsul akan mempelajari brosur yang telah menyebar di media online. Ia memastikan tim kuasa hukum Al Kamal juga turut mempelajari brosur itu. Meski hingga saat ini belum ada keputusan untuk menggugat Divine Production, tak tertutup kemungkinan gugatan dilayangkan. "Menunggu hasil kajian dulu," ucapnya.
Nama Al Kamal menjadi salah satu nama sekolah yang tertera dalam brosur “Bikini Party” Divine Production. Dalam brosur acara bertema “Splash After Class” tersebut ada 16 nama SMA yang masuk daftar pendukung acara.
Acara yang akan diselenggarakan Sabtu, 25 April 2015, di The Media Hotel and Towers itu menjadi heboh lantaran dresscode yang wajib digunakan oleh peserta adalah Bikini Summer Dress.
DINI PRAMITA