TEMPO.CO, Jakarta - Konseptor dan perencana perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Agus Asmarudin Asenie, membantah tudingan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyebut pembangunan Setu Babakan tak becus. Alasannya, ia berujar anggaran yang dikucurkan pemerintah DKI Jakarta tak mencukupi kebutuhan.
"Anggarannya sepotong-sepotong, kami butuh Rp 100 miliar tapi cuma turun Rp 15 miliar," kata Agus, Rabu, 29 April 2015.
Agus menjelaskan, bagian-bagian pada kawasan yang disebut Ahok berantakan merupakan bagian yang memang belum rampung dikerjakan. Ia berujar riwayat turunnya anggaran yang tak menyeluruh terjadi sejak sebelum Ahok menjabat sebagai wakil gubernur. Akibatnya, pengerjaan yang diproyeksikan selesai dalam waktu dua tahun molor.
Agus memprediksi pengerjaannya tak bisa rampung pada tahun ini. Penyebabnya, lelang proyek pengerjaan yang sedianya membutuhkan waktu dua bulan belum dilakukan hingga saat ini. "Sepertinya susah kalau harus rampung tahun ini," ujar Agus.
Sebelumnya, Ahok memanggil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan guna memaparkan kelanjutan pembangunan zona A di Balai Betawi yang terletak di Kawasan Budaya di Setu Babakan, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Ahok beralasan proyek itu berpotensi berakhir tak terurus lantaran dugaan adanya wanprestasi dari kontraktor pelaksana proyek. "Dikerjakan sepotong-sepotong, tak keruan. Kolam berantakan, listrik tak ada," kata Ahok.
LINDA HAIRANI