TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Selatan, Edi Sucipto, mengatakan kebakaran di gedung Bidakara, ruang Birawa Assembly Hall, mengakibatkan kerugian hingga Rp 800 juta.
"Korban nihil, namun kerugian diperkirakan mencapai Rp 800 juta untuk gedungnya saja, belum termasuk dengan kerugian para pengisi pameran," kata Edi ketika ditemui di gedung Bidakara, Jumat, 1 Mei 2015.
Gedung Bidakara terbakar pukul 12.40 WIB. Edi mengatakan informasi awal disampaikan pengelola gedung kepada Pos Pemadam Tebet yang terletak di Jalan Prof Dr Supomo.
"Praduga sementara, api berasal dari korsleting listrik pada stan yang berada di tengah," katanya. Suku Dinas Pemadam Jakarta Selatan menurunkan 18 unit mobil untuk menangani kebakaran.
Edi mengatakan asap hitam sempat menghambat pemadaman. Namun dengan bantuan mesin penyedot asap, kepulan asap akhirnya tertangani. Api dapat dipadamkan pukul 15.30 WIB.
Dia mengatakan, saat kebakaran sprinkle gedung menyala dan aktif, sehingga upaya pemadaman terbantu. "Atapnya dari gipsum, begitu sprinkle aktif jadi cenderung lembap, untuk cegah api menjalar melalui atap," kata dia.
Edi mengatakan isi ruangan didominasi oleh benda-benda yang mudah terbakar seperti styrofoam, kayu, kertas, kain, dan plastik.
MAYA NAWANGWULAN