TEMPO.CO, Jakarta - Sebastian Manuputi, 32 tahun, tewas setelah melakukan aksi bakar diri dalam perayaan Hari Buruh Sedunia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat, 1 Mei 2015.
Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat memastikan Sebastian Manuputi, 32 tahun, tewas bunuh diri setelah melompat dan membakar diri dari atap Stadion Gelora Bung Karno.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan Atmaja mengatakan berdasarkan keterangan istri Sebastian, Samah, buruh PT Tirta Alam Segar itu sempat mengisi penuh tangki motornya pada pagi hari, 1 Mei 2015.
"Siang harinya ketika Samah hendak menggunakan motor itu, bensin ternyata sudah habis," kata Tatan, Minggu, 3 Mei 2015.
Sekitar pukul 16.00 WIB, kata Tatan, Sebastian masih sempat berkomunikasi dengan koordinator lapangan aksi buruh di Gelora Bung Karno. Saat itu Sebastian mengaku berada di sektor 13 stadion. Tak berapa lama, Sebastian mengunggah status Facebook.
Kepada istrinya, Samah, Sebastian sempat berujar agar istrinya tetap semangat dan menerima apa adanya. Sebastian sempat meminta maaf karena belum dapat membahagiakan keluarganya. "Maaf, kerja sebagai buruh belum bisa membahagiakan keluarga," ujar Sebastian ditirukan Samah.
Penghasilan rutin Sebastian setiap bulan tak lebih dari Rp 3 juta. Sebab, nilai Upah Minimum Kabupaten Bekasi baru mencapai Rp 2,9 juta lebih. Meski demikian, Sebastian tak pernah mengeluh. Dia tetap semangat bekerja bersama istrinya yang merupakan buruh satu pabrik.
Jenazah Sebastian sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Pondok Kelapa, Jakarta Timur, seusai disalatkan di masjid tak jauh dari rumahnya di Jalan Pulo Sirih Utara Dalam 3, Perumahan Taman Galaxi Indah, Kelurahan Pekayon Jaya, Bekasi Selatan.
KHAIRUL ANAM |ADI WARSONO