TEMPO.CO, Jakarta - PT Mass Rapid Transit Jakarta (MRT Jakarta) menandatangani kontrak terakhir pembangunan proyek angkutan umum massal dan cepat itu. Kontrak untuk Paket CP-107 dimenangi konsorsium Metro One (Sumitomo Corporation dan Mitsui–KOBELCO–Toyo–IKPT).
Direktur Utama PT MRT Dono Boestami mengatakan kini semua kontrak untuk pembangunan MRT fase pertama jalur selatan-utara telah selesai. "Kini manajemen dapat berkonsentrasi menyelesaikan proyeknya," ucapnya, Selasa, 5 Mei 2015.
CP-107 adalah paket pengadaan railway systems and trackwork. Prasarana perkeretaapian ini terdiri atas 10 item pekerjaan, yakni substation systems, overhead contact systems, power distribution systems, signaling systems, telecommunication systems, facility SCADA, automatic fare collection systems, platform screen doors, escalator and elevator, dan trackwork. Besar nilai kontrak untuk paket pekerjaan railway systems and trackwork ini sekitar Rp 1,2 triliun.
Sistem perkeretaapian yang digunakan MRT akan menggunakan persinyalan terbaru bernama Sistem Persinyalan CBTC (Communication Based Train Control), dengan menerapkan sistem moving block dalam perjalanan kereta. "Kereta dikendalikan di pusat kontrol dan dapat bergerak tanpa masinis," ujarnya.
Sistem ini membuat headway kereta didasarkan pada perhitungan waktu, bukan jarak. Hal ini akan membuat perjalanan kereta dapat terjadwal dengan baik dan dengan tingkat keselamatan yang tinggi serta dapat mengakomodasi periode antarkereta yang relatif singkat. "Meski begitu, masinis tetap akan ada untuk memastikan operasional berjalan baik," katanya.
Dono menuturkan, berdasarkan kontrak, paket ini akan diselesaikan dalam 185 minggu, terhitung 30 April 2015 atau penandatanganan kontrak.
NINIS CHAIRUNNISA