TEMPO.CO, Bekasi - Kondisi hutan kota di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi, memprihatinkan. Hutan kota yang dilengkapi sarana bermain anak-anak tersebut banyak kondom bekas pakai berserakan. Diduga lokasi itu dijadikan tempat prostitusi terselubung pada malam hari.
"Mau nyari yang seperti apa (pekerja seks komersial) ada di sini," kata seorang pedagang kopi, Sumi, 46 tahun, Minggu, 17 Mei 2015.
Menurut Sumi, para PSK yang mangkal mulai dari umur belasan tahun hingga paruh baya. Lokasi itu dijadikan mangkal para PSK karena penerangannya gelap.
Pengamatan Tempo, paling banyak ditemukan kondom bekas pakai ialah di area bermain anak. Kondom berceceran di saluran air maupun trotoar. Selain itu, banyak sampah kulit kacang, puntung rokok, serta bungkus obat nyamuk oles.
Sejumlah pengunjung mengaku kaget setelah melihat kondisi tersebut. Selama ini, mayoritas warga tak memperhatikan sampah bekas kondom pakai yang berserakan di saluran air maupun titik lainnya. "Jadi takut bawa anak bermain ke sini," kata Tanti, 31 tahun.
Padahal menurut Tanti, hutan kota yang digunakan sebagai Bumi Perkemahan Bina Bangsa tersebut sangat nyaman kalau siang hari. Banyak pepohonan membuat udara di wilayah itu menjadi sejuk, apalagi terdapat fasilitas bermain untuk anak. "Saya sering ke sini, bawa anak," kata ibu rumah tangga asal Kranji, Bekasi Barat, ini.
Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kota Bekasi, Dadang Hidayat mengatakan, pihaknya terus berupaya agar hutan kota tak dijadikan lokasi mangkal para PSK. Bahkan, pihaknya akan memasang lampu penerangan yang tinggi. "Lampu pendek sering dirusak," kata dia.
Selain lampu, pihaknya juga mengaktifkan musala di sekitar hutan kota tersebut dengan memasang alat pengeras suara yang dipasang di pohon. "Tujuannya agar yang berbuat mesum risih, sehingga nantinya bisa tobat," katanya.
ADI WARSONO