TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan program lima tertib yang dicanangkan Pemerintah Provinsi DKI sesuai dengan ajaran Buddha.
Ahok, sapaan akrab Basuki, lantas mencontohkan program tertib lalu lintas. Menurut dia, orang yang mengendarai mobil atau sepeda motor melawan arus bisa dipastikan bukan umat Buddha.
"Kalau ada (umat Buddha) yang masih melawan arus, sepertinya itu pengikut Sun Go Kong," kata Ahok bercanda, yang langsung disambut tawa umat Buddha di Vihara Ekayana Arama, Jalan Mangga II Nomor 8, Duri Kepa, Jakarta Barat, Selasa, 2 Juni 2015.
Pemerintah DKI, kata Ahok, ingin menertibkan warga Ibu Kota dengan perangkat aturan yang tegas. Menurut dia, pada awalnya memang sulit bagi masyarakat untuk bisa mengikuti program lima tertibnya, yakni tertib hunian, tertib pedagang kaki lima, tertib lalu lintas, tertib demo, dan tertib kebersihan.
Basuki melanjutkan, umat Buddha cinta kebersihan. "Pada dasarnya semua agama mana pun mengajarkan kebersihan," tutur mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok menjelaskan, tugas pemerintah sama seperti orang tua yang ingin mendisiplinkan anaknya. Kalau pemerintah tak berupaya menertibkan penduduknya, tentu perilaku penduduk akan selalu menyimpang.
Ahok berharap dalam peringatan Hari Waisak tahun ini umat Buddha bisa meneladani sikap Siddharta Gautama. Menurut dia, perjuangan Siddharta yang memilih meninggalkan statusnya sebagai pangeran untuk berjuang mendapatkan kebenaran patut diteladani. "Semangat tersebut yang harus dibawa," ujar Ahok.
Ahok menuturkan momentum peringatan Waisak seharusnya bisa melecut semangat bagi umat Buddha untuk menolong sesama. Manusia yang berkecukupan, kata dia, seharusnya mau menolong sesamanya yang tengah mengalami kesulitan.
GANGSAR PARIKESIT