TEMPO.CO, Jakarta - Hari jadi Kota Jakarta identik dengan penyelenggaraan Pekan Raya Jakarta yang digelar di kompleks JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Namun tahukah Anda tentang cikal bakal berlangsungnya acara pameran tahunan tersebut?
Dilansir situs Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, Pekan Raya Jakarta ternyata terinspirasi pasar malam muda-mudi zaman pendudukan Belanda. Berikut ini sejarah terbentuknya Pekan Raya Jakarta.
Tahun 1898
Penobatan Ratu Wilhelmina di Belanda membuat pemerintahan Gementee Batavia di Jakarta menggelar pesta berupa pasar malam di Koningsplein, kini dikenal dengan kawasan Monumen Nasional. Acara ini kemudian dikenal dengan Pasar Malam Gambir dan dilaksanakan rutin setiap tahun.
5 Juni-20 Juli 1968
Setelah merdeka, pemerintah DKI yang dipimpin Gubernur Ali Sadikin terinspirasi untuk menggelar pameran besar yang terpusat dalam jangka waktu yang lama. Pameran yang mengumpulkan berbagai pasar malam di sejumlah lokasi ini bertajuk “Djakarta Fair”.
Acara ini dibuka langsung oleh Presiden Soeharto dengan melepas merpati pos. Untuk meresmikannya, pemerintah DKI mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 1968. Isinya, antara lain, menetapkan Djakarta Fair menjadi agenda tetap tahunan dan diselenggarakan menjelang Hari Ulang Tahun Jakarta yang dirayakan setiap tanggal 22 Juni.
Baca juga:
Agenda Jakarta Pekan Ini
Seabrek Keluh-Kesah Pedagang PRJ Senayan
Tahun 1992
Pekan Raya Jakarta berevolusi menjadi pameran modern yang menampilkan multiproduk dan berpindah tempat ke JIExpo Kemayoran.
13 Juni 2013
Gubernur Joko Widodo menggagas Pesta Rakyat Jakarta di kawasan Monumen Nasional. Acara ini juga berkonsep pameran. Namun, yang membedakan, pesertanya merupakan pengusaha mikro, kecil, dan menengah yang tak mendapat tempat di Kemayoran. Saat itu, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah DKI berupaya agar stan dan tiket masuknya gratis. "Jangan hanya yang dipikir untung terus, itu biar di PRJ Kemayoran saja," katanya.
29 Mei 2015
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak lagi mengizinkan Pesta Rakyat Jakarta digelar di Monas. Penyebabnya, evaluasi acara tahun lalu menunjukkan pameran itu menyisakan banyak sampah dan banyaknya pedagang tak terdaftar yang memperoleh stan. Terlebih, lapak itu didapat dari para preman yang menjual lapak dengan harga tinggi.
30 Mei 2015
Lokasi Pesta Rakyat Jakarta dipindah ke Parkir Timur dan Parkir Stadion Renang Senayan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan acara tersebut. Namun, di sisi lain, Gubernur Basuki menyebut acara itu tak berizin.
LINDA HAIRANI