Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Sebut Tak Ada Pengusiran Warga Ahmadiyah di Tebet  

image-gnews
Rumah dan masjid jemaah Ahmadiyah yang dirusak gerombolan tak dikenal di kawasan Cipasung, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat, (5/5). Ratusan massa tak dikenal merusak dan membakar mimbar masjid serta rumah pada Minggu dini hari. TEMPO/Prima Mulia
Rumah dan masjid jemaah Ahmadiyah yang dirusak gerombolan tak dikenal di kawasan Cipasung, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat, (5/5). Ratusan massa tak dikenal merusak dan membakar mimbar masjid serta rumah pada Minggu dini hari. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.COJakarta - Kepala Kepolisian Tebet Komisaris I Ketut Sudarma menyatakan situasi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, tetap kondusif. Dia membantah jika disebut ada keributan terkait dengan keberadaan jemaah Ahmadiyah di kawasan tersebut. "Tidak ada kericuhan atau keributan, situasi normal," katanya saat dihubungi, Jumat, 12 Juni 2015.

Ketut mengakui, selepas ibadah salat Jumat, sejumlah warga Bukit Duri sempat berkumpul di Jalan Tanjakan Batu, RT 02 RW 08, Bukit Duri. Hal ini dilakukan karena warga merasa tidak nyaman dengan keberadaan jemaah Ahmadiyah.

Sebab, jemaah Ahmadiyah menggelar ibadah salat Jumat di rumah nomor 13 di jalan itu. Padahal, tak jauh dari rumah tersebut, sudah ada masjid yang memang selalu dipakai umat Islam untuk beribadah. "Jadi, warga hanya minta, kalau mau beribadah, ya, bersama-sama di masjid itu, jangan ibadah sendiri di dalam rumah," ujar Sudarma.

Dia menyatakan warga saat ini perlahan sudah membubarkan diri. Namun sejumlah orang masih berada di lokasi untuk melihat-lihat situasi di rumah tersebut. "Polisi juga masih di lokasi untuk menjamin keamanan agar semua tetap kondusif," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketut menyatakan tidak ada pihak yang diperiksa atau dibawa ke kantor polisi dalam kasus ini. Sebab, memang tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan masyarakat maupun jemaah Ahmadiyah. 

Sebelumnya, warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, berencana merangsek ke sebuah rumah di kawasan itu. Warga berencana menggusur jemaah Ahmadiyah yang beribadah di lingkungan tersebut.

DIMAS SIREGAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Selidiki Ibu Aniaya Anak Hingga Tewas di Kebon Jeruk

20 Oktober 2019

Ilustrasi
Polisi Selidiki Ibu Aniaya Anak Hingga Tewas di Kebon Jeruk

Aparat Kepolisian Sektor Kebon Jeruk, Jakarta Barat tengah menyelidiki kasus ibu aniaya anak yang masih berumur 2 tahun hingga tewas.


Penyerangan Polsek Penjaringan, Rohandi Diduga Ingin Bunuh Diri

9 November 2018

Rohandi, 31 tahun, pelaku penyerangan kantor Polsek Penjaringan, Jakarta Utara, digodol ke Polres Jakarta Utara untuk diperiksa lebih lanjut pada Jumat, 9 November 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Penyerangan Polsek Penjaringan, Rohandi Diduga Ingin Bunuh Diri

Penyerangan itu dilakukan Rohandi karena ia berharap ditembak mati oleh polisi


Penyerangan Polsek Penjaringan, Pelaku Teriakkan Takbir

9 November 2018

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Penyerangan Polsek Penjaringan, Pelaku Teriakkan Takbir

Polsek Penjaringan terlah berkoordinasi dengan Tim Densus Antiteror untuk menyelidiki penyerangan tersebut.


Siapa Shendy, Lolos dari Begal lalu Berjuang dari Penyekapan?

28 Oktober 2018

Kamera CCTV merekam peristiwa pembegalan di Jalan Dewi Sartika Kota Depok, Selasa dinihari, 24 April 2018. Dok.video cctv/Polda Metro Jaya
Siapa Shendy, Lolos dari Begal lalu Berjuang dari Penyekapan?

Shendy Hidayatullah menjadi korban begal di jalan dekat kampusnya. Tak ada pertolongan yang datang dini hari itu, sebaliknya ...


Dua Orang Tewas Usai Tenggak Miras Tiruan Martell

25 Oktober 2018

123rf.com
Dua Orang Tewas Usai Tenggak Miras Tiruan Martell

Miras tiruan, begitu disebut, karena harga Martell per botol yang lebih dari Rp 500 ribu bisa didapat seharga Rp 150 ribu. Miras juga dirasa bau lem


Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

6 Juni 2018

Penyerangan, perusakan rumah dan pengusiran terhadap warga Ahmadiyah Lombok Timur. twitter.com
Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.


Mudik, Polisi Buka Tempat Penitipan Kendaraan di Semua Polsek

6 Juni 2018

Sejumlah kendaraan pemudik memadati pintu gerbang tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, 28 Juni 2017. Memasuki H+3 Lebaran, arus balik di tol Cipali terpantau padat. ANTARA/Dedhez Anggara
Mudik, Polisi Buka Tempat Penitipan Kendaraan di Semua Polsek

Polda Metro Jaya memperbolehkan masyarakat menitipkan kendaraan pribadi jika tidak dibawa mudik di semua kantor polisi di wilayahnya.


Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

21 Mei 2018

Juru Bicara Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Yendra Budiana memberikan keterangan saat konferensi pers terkait penyerangan dan pengusiran jemaah Ahmadiyah di Lombok Timur, di kantor Komnas Perempuan, Jakarta, 21 April 2018. JAI meminta pihak kepolisian untuk menegakkan hukum terhadap pelaku penyerangan dan pengusiran jemaah Ahmadiyah yang terjadi pada Sabtu dan Minggu, 19-20 Mei 2018 yang dilakukan oleh sekelompok orang. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.


Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

21 Mei 2018

Sekretaris Pers dan Juru Bicara Jemaah Ahmadiyah Indonesia Yendra Budiana di kantor Komisi Nasional Perempuan, Menteng, Jakarta, Senin, 21 Mei 2018. Tempo/Hendartyo Hanggi
Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.


Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

21 Mei 2018

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.