TEMPO.CO, Jakarta - Cerita ini merebak dari media sosial seperti Twitter dan Path. Para pengguna layanan GOJEK menceritakan sopir GOJEK yang ia pesan mengalami ancaman ketika hendak menjemputnya.
Salah satunya, pelanggan GOJEK bernama Boris Anggoro yang menuturkan pengalamannya di Path. "Abangnya nelpon katanya dia disamperin lima abang ojek yang mangkal deket kantor mau dipukulin," tutur Boris di Path. (Baca: Tren Bisnis Go-Jek, GrabTaxi, Uber:Revolusi Sebuah Taksi)
Tak lama, sopir GOJEK yang sejatinya hendak menjemput Boris kembali menelpon. Sopir itu meminta Boris membatalkan pesanan karena si sopir dikejar tukang ojek lain hingga lampu merah. Bahkan, sopir GOJEK ini harus bersembunyi di antara pedagang kaki lima.
Baca juga:
Ibu Angkat Angeline Diduga Sogok Agus Rp 2 M agar Mengaku
Deman Akik: Meroket Setelah Obama Sentuh Bacan
Awalnya, Boris menyangka si sopir GOJEK berbohong. Ia pun kembali memesan layanan GOJEK. Ternyata sopir GOJEK itu juga mengalami hal yang sama. Bahkan tukang ojek itu mendorong tubuh sopir GOJEK. Lantaran tak ingin sopir GOJEK ini celaka, Boris mengalah dan memintanya pergi. Lalu ia memilih tukang ojek yang mangkal di kantornya untuk mengantar ke Kalibata City. Ia dikenakan biaya Rp 45 ribu. "Sementara rate GOJEK hanya Rp 27 ribu," keluhnya.
Di tengah heboh itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama malah mengimbau tukang ojek untuk bergabung dengan GOJEK untuk mengakhiri perseteruan. Menurut dia, dengan adanya GOJEK, tukang ojek tak perlu menghabiskan waktu untuk menununggu penumpang. (Baca: Booming Tren Taksi-Ojek Online Go-jek, GrabTaxi, dan Uber)
"Bayangkan saja, kalau mereka, tukang ojek, harus ngetem di sembarang tempat, kan tidak efisien," tutur Ahok--sapaan akrabnya, di Balai Kota, Jumat 12 Juni 2015.
Ahok menjelaskan dengan adanya GOJEK, tukang ojek yang tergabung di dalamnya bisa menunggu penumpang di rumah. "Tukang ojek jadi punya kesempatan untuk mengurusi keluarganya dulu," katanya.
GOJEK, kata Ahok, juga banyak manfaatnya. Salah satunya, GOJEK pun melayani jasa antar dokumen hingga barang pesanan lainnya.
Malah...