Telepon selular Akseyna masih aktif dan dipegang oleh temannya, padahal saat itu jasad Akseyna sudah ditemukan di danau UI tiga hari sebelumnya.
Mardoto mengatakan, keluarga mengirim pesan singkat pada Minggu siang, 29 Maret 2015. Padahal tubuh Akseyna ditemukan mengambang di danau UI pada Kamis, 26 Maret 2015. Saat itu, status pensan singkat yang dikirim pending atau tertunda. "Anehnya, pada malam hari baru statusnya delivered (terkirim),” kata Mardoto.
Biasanya, jika memang sedang sibuk sehingga tak sempat untuk mengangkat telepon ataupun membalas pesan singkat, Akseyna selalu memberi kabar setelah kesibukannya usai. Ibu Akseyna, Karimatul menghubungi Akseyna lewat telepon usai status pesan yang ia kirim menjadi delivered.
Saat itu yang menerima telepon bukan Akseyna, melainkan seseorang yang mengaku temannya dan sedang menginap di kamar kos milik Akseyna. “Dia mengaku sebagai temannya dan mengatakan bahwa Akseyna sedang tidak di kamarnya,” kata Mardoto.
Padahal sebelumnya, adik Ipar Mardoto yang berdomisili di Jakarta menyatakan bahwa pada Minggu siang, dia sempat mendatangi kosan Akseyna dan mahasiswa itu tidak ada di kamar kosnya.
Awalnya, Mardoto tak berpikiran aneh-aneh perihal jawaban orang yang mengaku teman Akseyna tersebut. “Kemudian saya berpikir, kenapa ada orang di kamarnya beserta telepon seluler milik Akseyna, tetapi Akseyna justru tidak ada di dalam kamar,” ujar Mardoto bingung.
Selanjutnya: Akses ke kamar Akseyna