Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Balita Disangka Terjangkit MERS Ternyata Terkena Campak

image-gnews
Sejumlah penumpang menggunakan masker untuk pencegahan terjangkitnya virus MERS di bandara Internasional Gimpo, Seoul, Korea Selatan, 17 Juni 2015. REUTERS/Kim Hong-Ji
Sejumlah penumpang menggunakan masker untuk pencegahan terjangkitnya virus MERS di bandara Internasional Gimpo, Seoul, Korea Selatan, 17 Juni 2015. REUTERS/Kim Hong-Ji
Iklan

TEMPO.COJakarta - Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso, Fatmawati, mengatakan hasil uji laboratorium pasien yang diduga terjangkit Middle East respiratory syndrome corona virus telah keluar. Hasilnya, pasien M negatif terkena penyakit MERS CoV.

Fatmawati menjelaskan, untuk memastikan M tidak terkena MERS, bocah laki-laki berusia 2 tahun itu diperiksa, mulai ingus pada hidung, tenggorokan, hingga darah. "Pasien terkena penyakit campak," ucapnya di kantornya, Kamis, 25 Juni 2015. "Pasien juga ada sesak napas."

M dibawa ke ruang isolasi RSPI pada 22 Juni 2015. Ia diduga terjangkit virus MERS karena mengalami sesak napas, demam, serta sakit tenggorokan. M baru pulang dari negara yang terkena penyakit pernapasan itu, Korea Selatan, pada 6 Juni lalu.

Ketua Tim Penanganan Emerging dan Re-emerging Disease RSPI Sulianti Saroso, Ida Bagus Sila Wiweka, berujar, saat pertama M dirawat, suhu tubuhnya mencapai 38,9 derajat Celcius. Dua hari dirawat, suhu tubuhnya turun jadi 36,7 derajat Celcius.

Saat suhu tubuhnya turun, tutur Ida, ciri penyakit campak muncul. Bintik-bintik merah terlihat pada lengan M. "Karena negatif MERS, pasien sudah pulang pada pukul 00.00 WIB," katanya.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Mohammad Subuh menyatakan hasil uji laboratorium pasien di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso yang diduga terjangkit MERS telah keluar. "Hasilnya negatif," ucap Subuh saat dihubungi Tempo, Rabu, 24 Juni 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Subuh berujar, kasus kali ini juga tidak termasuk kriteria suspect, karena gejala penyakit baru muncul pada hari ke-15 setelah pasien kembali dari Korea Selatan. "Seharusnya maksimal 14 hari," tuturnya. Walau begitu, pemeriksaan laboratorium tetap dilakukan untuk memastikan.

Meski MERS banyak menyerang orang dewasa, Subuh mengingatkan bahwa anak-anak juga dapat tertular. Cara pencegahan penyakit ini adalah rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

MERS mulai merebak di jazirah Arab pada 2012. Sejak virus ini mewabah, lebih dari 1.200 orang dilaporkan terserang penyakit ini. Sebanyak 450 di antaranya meninggal dunia. Virus MERS kembali membuat dunia waspada setelah masuk ke Korea Selatan. Thailand juga telah melaporkan satu temuan kasus MERS pada akhir pekan lalu.

HUSSEIN ABRI YUSUF | MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

1 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

2 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

20 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

37 hari lalu

MERS pernah mewabah di Arab Saudi pada 2015, yang sempat terjadi 1.038 kasus, dengan 592 pasien pulih, sementara 487 meninggal. CCTV+
WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

57 hari lalu

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.


174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

Warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, akibat operasi darat Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas di selatan Jalur Gaza, 25 Januari 2024. Setidaknya 50 warga Palestina tewas di Khan Younis dalam 24 jam terakhir. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut


Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

16 Januari 2024

Ilustrasi Pameran Alat Kesehatan/Istimewa
Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

Pastikan produk-produk terkait kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang dibeli memiliki izin edar agar terjamin aman, bermutu, bermanfaat.


PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

15 Januari 2024

Ilustrasi garam. Shutterstock
PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

Kelebihan garam bisa memicu berbagai masalah kesehatan, hingga merambat kepada penyakit ginjal kronis.


Setahun setelah Legalisasi, Thailand Berencana Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi

11 Januari 2024

Ilustrasi ganja.  REUTERS/Blair Gable
Setahun setelah Legalisasi, Thailand Berencana Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi

Thailand sedang menampung opini publik untuk RUU terbaru yang akan melarang penggunaan ganja rekreasional.


Alodokter Lolos Uji Coba Regulatory Sandbox, Berstatus Direkomendasikan Kemenkes

8 Januari 2024

Platform kesehatan digital Alodokter meluncurkan fitur terbaru dari Alomedika bernama Alomedika eCourse, universitas daring khusus dokter pertama di Indonesia. (ANTARA/HO-Alodokter)
Alodokter Lolos Uji Coba Regulatory Sandbox, Berstatus Direkomendasikan Kemenkes

Alodokter adalah platform kesehatan digital yang digunakan lebih dari 30 juta pengguna aktif setiap bulan.