TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Rukun Warga (RW) 10, Kelurahan Cipete Utara, Jakarta Selatan, Somali, mengatakan Masjid Al-Futuwwah sejak awal dibangun tanpa pembicaraan dengan pemuka agama setempat. Ia bahkan mengatakan wilayah RW 09 dan 010 sebenarnya telah memiliki dua buah masjid besar bernama An-Nur dan Al-Iksan yang biasa digunakan warga untuk beribadah.
"Kedua masjid besar itu yang membangun orang tua dari Sanwani sendiri," kata Somali ketika ditemui di kantor PT FIM Ekatama, Jumat, 26 Juni 2015. Ia mengatakan dengan keberadaan kedua masjid besar tersebut, sebenarnya kebutuhan rumah ibadah telah terpenuhi.
"Masyarakat tidak terlalu butuh betul sebenarnya sarana masjid, mungkin malah lebih membutuhkan musala," kata dia. Ia menyampaikan bahwa Masjid Al-Futuwwah tersebut bahkan dibangun tanpa melalui pembicaraan kepada ulama dan tokoh masyarakat setempat.
"Jadi kalau masyarakat butuh rumah ibadah pasti tidak akan mencari-cari lewat Twitter atau Facebook karena saya yakin warga bisa menyelesaikannya sendiri," kata Somali. Ia meyakini keberadaan dua masjid besar yang dibangun oleh orang tua Sanwani masih mencukupi kebutuhan rumah ibadah warga.
Somali juga membantah informasi yang beredar di media sosial bahwa penutupan akses menuju masjid membuat 300 anak yatim piatu telantar dan terzalimi. "Saya sebagai RW tidak tahu itu data dari mana karena data yang saya punya hanya ada 12 anak yatim piatu di yayasan tersebut," kata dia.
Somali mengaku malu atas ramainya pemberitaan mengenai permukiman rumahnya akhir-akhir ini. Ia merasa apa yang disebarluaskan di media sosial oleh pihak lain ataupun oleh Sanwani sebagai kebohongan. "Terus terang saya malu. Ini jelas kebohongan publik."
MAYA NAWANGWULAN