TEMPO.CO, Depok - Misteri kematian Akseyna Ahad Dori belum juga terungkap. Meski polisi telah menyatakan bahwa Akseyna dibunuh, hingga kini polisi belum juga menemukan siapa pelaku dan dalang pembunuhan Akseyna. Padahal proses penyelidikan telah berjalan empat bulan.
Ayah Akseyna, Kolonel Sus Mardoto, mengatakan atasannya turut memantau perkembangan kasus pembunuhan Akseyna. Mardoto sampai menulis di akun Twitter bahwa kasus anaknya menjadi perhatian pimpinan tertinggi di institusi tempat dia bertugas di TNI Angkatan Udara. "Pimpinan tertinggi saya tetap monitor perkembangannya, dan menjadi perhatian," kata Mardoto, Selasa, 4 Agustus 2015.
Meski begitu, Mardoto masih percayakan kepada polisi untuk membongkar kasus pembunuhan anaknya. "Saya yakin mereka punya kemampuan. Apalagi kalau kemampuan terbaik polisi dilibatkan, misalnya Densus 88, pasti terkuak," ucapnya.
Seperti diketahui, Akseyna adalah mahasiswa Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, yang jasadnya ditemukan mengapung di Danau Kenanga UI. Ia ditemukan tewas dengan masih mengenakan ransel berisi batu yang digunakan untuk menenggelamkannya.
Di beberapa bagian tubuh Akseyna terdapat luka lebam akibat benturan benda tumpul. "Kami keluarga yang patuh aturan hukum dan ingin hukum ditegakkan dengan cara yang benar agar kasus ini cepat terungkap," ucap Mardoto lagi.
Lebih lanjut Mardoto menuturkan, keluarga masih sabar menunggu hasil penyidikan Polres Depok dan Polda Metro Jaya, dalam mengungkap kasus ini. "Saya tidak akan bikin tim penyidik. Kami masih percaya dengan rekan-rekan di kepolisian," ucapnya
IMAM HAMDI