Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Histeris Rukmilah, Ibu Hayriantira XL: Kamu Bunuh Anak saya!  

image-gnews
Rukmila, ibunda Hayriantira (37) korban pembunuhan yg jasadnya ditemukan di kamar Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat. Rukmila datang ke hotel untuk rekonstrusksi pembunuhan putrinya, 6 Agustus 2015. Tempo/Ninis Chairunnisa
Rukmila, ibunda Hayriantira (37) korban pembunuhan yg jasadnya ditemukan di kamar Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat. Rukmila datang ke hotel untuk rekonstrusksi pembunuhan putrinya, 6 Agustus 2015. Tempo/Ninis Chairunnisa
Iklan

TEMPO.CO, Brebes -- Rukmilah, 57, ibunda Hayriantira, 37, asisten bos PT XL Axiata yang dibunuh, menuturkan ulang kisah pertemuannya dengan Andi Wahyudi, 38 dalam rangka mencari anaknya. Kala itu, kasus pembunuhan belum terungkap. Rian, sapaan akrabnya, masih dinyatakan hilang. Rukmilah mencari jejak anaknya hingga ke rumah Andi, teman dekat Rian, yang sudah dianggapnya sebagai bagian keluarganya.

"Saya cari Andi," katanya, Minggu 9 Agustus 2015. Ketika mendatangi rumah Andi, ia melihat mobil anaknya jenis Honda Mobilio di garasi rumah."Saya lihat dari lubang kecil di pintu pagarnya, ternyata benar ada mobil yang pelat nomornya sama dengan mobil anak saya."

Gemetar, Rukmilah pun menghadang jalan keluar dengan mobil yang dikendarainya. "Saya gemetar saat itu. Tapi entah, kenapa saya begitu berani," kata Rukmilah. Rem tangan pun diangkatnya, sehingga mobil tidak bisa bergerak.

Andi yang akan berangkat ke tempat kerja terkaget-kaget melihat kedatangan Rukmilah. Pemuda itu berdiri menghalangi nomor polisi mobil Mobilio saat Rukmilah hendak memotretnya. "Saya langsung histeris dan teriak, 'Kamu pembunuh. Kamu bunuh anak saya!'" kata Rukmilah.

Baca juga: Hayriantira XL Dibunuh: Andi Dianggap Keluarga, Kenapa Tega

Mendengar keributan, tetangga Andi berdatangan. Rukmilah langsung melaporkannya ke polisi yang juga akhirnya datang ke rumah Andi Wahyudi. Akhirnya mobil dan Andi diamankan. "Setelah polisi mendapatkan kepastian surat kuasa itu palsu, baru Andi ditahan," kata Rukmilah.

Andi sempat ditahan atas kasus pemalsuan dokumen mobil Mobilia milik Rian. Dia memalsukan tanda tangan Rian untuk melakukan balik nama atas mobil Honda Mobilia. Belakangan setelah dibujuk oleh Rukmilah, Andi akhirnya mengaku bahwa dia telah membunuh Rian di sebuah hotel di Garut.

Simak:

Keluarga Asisten Bos XL Ternyata Bujuk Si Pembunuh Mengaku

Satu Bulan Disel Polisi, Andi Akui Bunuh Asisten Bos XL

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Polisi menduga korban dihabisi dengan bekapan bantal hingga tewas. Mayatnya dimasukkan ke bak mandi yang berisi air panas. Menurut seorang polisi, pembunuhnya tahu betul air panas itu akan menghilangkan jejak. Apalagi air panas itu tak berhenti mengalir.

Kepada Kepolisian Daerah Metro Jaya, Andi mengaku membunuh Hayriantira di Hotel Cipaganti, Garut. Andi mengaku membunuh Rian karena emosi. Kemarahannya memuncak saat perempuan itu menyebut dirinya penyuka sesama jenis. Sebabnya, Andi mengaku dirinya tak mau saat perempuan 37 tahun itu mengajaknya berhubungan intim.

Jika berdasarkan hasil penyelidikan terbukti bahwa Andi membunuh Rian secara spontan, Andi akan dijerat dengan Pasal 338 dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara. Namun, sebaliknya, jika dia terbukti telah merencanakan pembunuhan Rian, Andi dapat dijerat dengan Pasal 340 KUHP dengan vonis maksimal hukuman mati dan minimal 20 tahun penjara.

IVANSYAH

VIDEO TERKAIT:

Polisi Bongkar Makam Rian untuk Ambil Contoh DNA

Begini Kata Ayah Rian: Rian Sempat Cerita Ada Masalah dengan AW

AW Selalu Memberikan Keterangan Berubah-ubah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

7 Oktober 2018

Aktivis Ratna Sarumpaet mengenakan rompi tahanan setelah menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 5 Oktober 2018. Ratna Sarumpaet, tersangka penyebaran berita bohong atau <i>hoax</i> tentang penganiayaan dirinya, resmi menjadi tahanan Polda Metro Jaya hingga 20 hari. ANTARA FOTO/Reno Esnir
Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

Menurut kuasa hukum Ratna Sarumpaet, Insank Nasrudin, kliennya dapat lebih mudah berobat ke rumah sakit bila menjadi tahanan kota.


Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

31 Agustus 2018

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis memberi sambutan pada acara pengiriman bantuan kemanusiaan kepada korban Gempa Lombok di Polda Metro Jaya, Rabu, 8 Agustus 2018. Bantuan ini akan diterbangkan menggunakan pesawat Hercules langsung ke Pulau Lombok. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

Kapolda memerintahkan operasi besar-besaran menangkap preman menjelang penutupan Asian Games.


Malam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal

3 Juli 2018

Ilustrasi penjambretan. Rideapart.com
Malam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal

Kapolda Metro Jaya memerintahkan kapolres memberantas aksi penjambretan di wilayahnya selama sebulan.


Alumni 212 Minta Polisi Segera Umumkan SP3 Kasus Rizieq Shihab

15 Juni 2018

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengunjungi lokasi posko banjir di Kemuning, Keluarahan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 22 Februari 2017. Tempo/Avit Hidayat
Alumni 212 Minta Polisi Segera Umumkan SP3 Kasus Rizieq Shihab

Di media sosial beredar kabar kalau penghentian penyidikan (SP3) kasus Rizieq Shihab sudah diterbitkan polisi.


Polisi Tolak Konfirmasi SP3 Rizieq Shihab

15 Juni 2018

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono (Tengah) saat jumpa pers di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Minggu, 29 Oktober, 2017. TEMPO/M. Yusuf Manurung
Polisi Tolak Konfirmasi SP3 Rizieq Shihab

Mabes Polri disebut akan jelaskan kasus Rizieq Shihab


11 Orang Tewas di Kecelakaan Maut Bumiayu Brebes, Truk Itu...

21 Mei 2018

Ilustrasi truk terbalik. TEMPO/Tony Hartawan
11 Orang Tewas di Kecelakaan Maut Bumiayu Brebes, Truk Itu...

Truk Tronton bermuatan gula pasir dari Cilacap itu baru saja turun dari Flyover Kretek Paguyangan, Brebes.


Kebakaran di Polda Metro, Berkas Penerimaan Pegawai Baru Aman

8 April 2018

Petugas merapikan barang-barang pascakebakaran di lantai dasar Gedung Biro SDM Polda Metro Jaya, Jakarta, 7 Apri 2018. Sebelum mobil pemadam kebakaran datang, tiga mobil water canon dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah tersebut. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kebakaran di Polda Metro, Berkas Penerimaan Pegawai Baru Aman

Kebakaran terjadi di gedung Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Metro Jaya.


Kasus Ibu Sekap Anak, Polda Metro Akan Periksa Lagi CW Besok

18 Maret 2018

Chandri Widarta, ibu yang diduga menyekap dan melakukan kekerasan fisik dan psikis terhadap 5 anak adopsinya usai diperiksa di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 16 Maret 2018 Tempo/Andita Rahma
Kasus Ibu Sekap Anak, Polda Metro Akan Periksa Lagi CW Besok

Polda Metro Jaya akan kembali memeriksa Chandri Widarta atau CW sebagai saksi terlapor dalam kasus ibu sekap anak, besok, Senin 19 Maret 2018.


Polisi Akan Periksa Dishub DKI Soal Jalan Jatibaru Tanah Abang

7 Maret 2018

Petugas Satpol PP berjaga di kawasan Jalan Jatibaru Raya depan Stasiun Tanah Abang, Selasa, 23 Januari 2018. TEMPO/Caesar Akbar
Polisi Akan Periksa Dishub DKI Soal Jalan Jatibaru Tanah Abang

Polda Metro Jaya akan melakukan pemeriksaan terhadap jajaran Dinas Perhubungan DKI Jakarta terkait dengan penutupan Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang.


Kata Polisi Soal Jejak Pelaku Aksi Geng Motor di Kemang

6 Maret 2018

Ilustrasi geng motor. TEMPO/Iqbal Lubis
Kata Polisi Soal Jejak Pelaku Aksi Geng Motor di Kemang

Kapolres Jakarta Selatan Komsaris Besar Mardiaz Kusin menyebutkan pihaknya tengah menyelidiki kasus kerusuhan di Kemang, diduga oleh geng motor.