TEMPO.CO, Tangerang - Instalasi pengolahan air PT Aetra Air Tangerang tidak dapat melakukan kegiatan produksi per Senin, 17 Agustus 2015. Aetra tidak dapat berproduksi karena ketiadaan air baku dari Sungai Cisadane. Akibatnya, suplai air bersih kepada pelanggan di Tangerang untuk sementara terhenti.
Menurut Ira Indirayuni, Head of Corporate Communication PT Aetra Air Tangerang, terhentinya produksi air bersih disebabkan oleh kondisi Sungai Cisadane yang mengalami penurunan air secara signifikan. Jadi bangunan intake tidak memperoleh suplai air baku.
Untuk menambal kebutuhan air warga, PT Aetra mengirimkan air bersih ke sejumlah titik permukiman menggunakan mobil. “Kami terus mengirimkan mobil tangki air dan menempatkan tandon air di daerah permukiman pelanggan untuk membantu memenuhi kebutuhan air bersih saat pelayanan terhenti,” ucapnya.
Informasi tentang terhentinya produksi Aetra itu juga sudah disampaikan ke para pelanggan melalui pesan pendek atau short message service blast.
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kertaraharja Kabupaten Tangerang Rusdy Machmud sebelumnya menuturkan tiadanya air baku berdampak pada tiga instalasi pengolahan air (IPA) milik PDAM Kota Tangerang yang melayani puluhan ribu warga Kota dan Kabupaten Tangerang, yaitu IPA Babakan, IPA Cikokol, dan IPA Teluk Naga.
Untuk mengatasi krisis air bersih, Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah meminta pelaku usaha di kotanya membantu menyalurkan air bersih kepada warga sekitar. “Kami sudah mengedarkan surat edaran ke 13 kecamatan. Intinya, meminta kepada para pelaku usaha yang memiliki sumur air tanah membantu memberikan sebagian airnya kepada warga sekitar,” kata Arief.
AYU CIPTA