Sebab, kata Eky, tak sedikit warga yang punya rumah hingga 70 meter, tapi hanya digantikan oleh rusun yang seluas 30 meter. "Kalau mau ditanya, warga masuk rusun karena tak ada pilihan," kata dia. Eky mengaku melakukan pendampingan dan memperjuangkan hak warga untuk mendapat ganti rugi atas rumahnya.
Sementara itu, Sandyawan Sumardi, Direktur Komunitas Ciliwung Merdeka, yang mendampingi warga Kampung Pulo, mengatakan tak mengenal Eky Pitung. "Dia bukan warga Kampung Pulo," ucapnya di kantor Tempo, Senin, 24 Agustus 2015.
NINIS CHAIRUNNISA | RAYMUNDUS RIKANG
Berita lain:
Wah, Karena Batu Akik, Polisi Bisa Angkat Teman Pakai Jari
Jurus Rizal Ramli Atasi Mafia Priok: Jalur Merah dan Hijau di Dwelling Time
Kisah Rumah Ajaib Kampung Pulo yang Roboh Bersama Mitosnya