TEMPO.CO , Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tengah berencana memecat Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Ahmad Sotar Harahap. Gara-garanya, Sotar tidak memberikan salinan laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan terhadap laporan keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam Sidang Paripurna DPRD DKI pada 6 Juli lalu.
“Kami lagi evaluasi siapa yang bisa gantikan Sekretaris Dewan,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 3 September 2015.
Alasan Ahok akan memecat Sotar tak hanya mengenai salinan laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan. Sotar dianggap terlibat praktek parkir liar di lingkungan gedung basement DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Tudingan itu masih harus dibuktikan, tentunya.
Yang jelas, Ahok mengaku sedang mempersiapkan pihak yang mempunyai kemampuan menggantikan Sotar di posisi Sekretaris Dewan.
Adapun Sotar, pada Kamis, 3 September 2015, di gedung DPRD DKI, mengaku belum mendengar soal rencana Ahok tersebut. Namun ia siap jika Gubernur DKI ingin mencopot dirinya dari posisinya saat ini. “Enggak apa-apa, kan kewenangan Gubernur itu,” katanya.
Sotar mengaku legawa jika dicopot dari posisinya. Bahkan ia mengaku santai atas kabar pencopotan dirinya tersebut. Bagi dia, sejak melamar menjadi pegawai negeri, Sotar siap ditempatkan di posisi apa saja. “Sejak kami melamar (PNS), siap ditempatkan di mana saja,” ujarnya.
DIKO OKTARA