TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mendatangi Global Sevilla School, Kembangan, Jakarta Barat, Senin, 21 September 2015.
Kedatangan Arist ke sekolah itu untuk membicarakan kasus tenggelamnya Gabriella Sheryl Howard, siswi kelas III SD tersebut, saat berlatih renang di kolam renang sekolah pada Kamis lalu.
Pertemuan perdana antara Arist dan pihak sekolah itu berlangsung tertutup. Arist mengatakan tujuan kedatangannya ke sekolah itu adalah mengklarifikasi keterangan orang tua korban.
"Pihak keluarga mendengar bahwa sekolah mengatakan Gaby memiliki penyakit epilepsi dan tidak dapat berenang. Keluarga jelas marah karena, menurut paman Gaby, Gaby memiliki rekam medis yang baik dan sudah empat bulan Gaby lancar berenang," ucap Arist.
Dalam pertemuan tertutup tersebut, Arist juga mempertanyakan fungsi pengawasan dari sekolah yang sangat lemah, karena hanya menugaskan satu guru untuk menjaga murid-muridnya dalam pelajaran berenang. Menurut dia, pihak Global Sevilla School telah mengakui kelalaiannya dan akan mengikuti proses hukum yang berlaku.
Agar kejadian serupa tidak terulang, Arist meminta pihak sekolah secara rutin melakukan evaluasi dan pengawasan, terlepas apakah status sekolah itu reguler atau internasional.
"Jangan sampai sekolah internasional hanya menjual embel-embel internasionalnya saja, dengan harga mahal pula, tapi tidak menjamin keamanan dan keselamatan para muridnya," tutur Arist.
BAGUS PRASETIYO