TEMPO.CO, Bekasi - Kepolisian Daerah Metro Jaya mencari sedikitnya seribu penderita katarak di wilayah hukumnya. "Kami bekerja sama dengan swasta untuk operasi katarak gratis," kata Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnivan di Bekasi, Selasa, 22 September 2015.
Menurut Tito, pihaknya mengandalkan anggota Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) di semua kepolisian sektor. "Mereka akan mensosialisasikan kepada masyarakat sampai tingkat RW dan RT," ucap Tito. "Anggota akan menawarkan operasi bagi penderita katarak."
Tito berujar, kerja sama dengan PT Sido Muncul Tbk tersebut bagian dari meningkatkan hubungan kepolisian dengan masyarakat sampai tingkat bawah. Sebab, banyak masyarakat awam masih takut ketika melihat polisi. "Padahal kami ini pelayan," tuturnya. "Sekarang masyarakat masih beranggapan kalau melihat polisi itu akan ditangkap."
Tito mengatakan operasi akan dilakukan setiap dua pekan sekali di kepolisian resor di bawah naungan Polda Metro Jaya. Antara lain di Bekasi, Depok, Tangerang, dan Jakarta. "Target kami, seribu penderita katarak," ucap Tito. "Masyarakat juga bisa daftar ke setiap polres."
Direktur Utama PT Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat menuturkan sangat bersyukur bisa bekerja sama dengan kepolisian. Sebab, pihaknya kesulitan mencari pasien ketika membuat kegiatan sosial. "Anggaran ada. Tapi, kalau pasien tidak ada, percuma," ujar Irwan.
Menurut dia, jumlah penderita katarak di Indonesia diperkirakan mencapai ratusan ribu. Namun mayoritas para penderita itu enggan berobat dengan berbagai alasan. "Makanya kami butuh peran dari kepolisian untuk melakukan pendekatan," katanya.
ADI WARSONO