Bila sudah mengeluarkan bau, seluruh staf Bidang Keperawatan keluar ruangan. Sebab, baunya bisa sampai 30 menit tidak hilang. Bila bau terus menyelimuti ruangan, jurus terakhir yang dilakukan menyalakan AC ruangan sampai 16 derajat, dan memakai masker.
Dalam sebulan, toilet yang menjadi ruang kerjanya bisa menguap sebanyak dua sampai tiga kali. Bahkan, bila musim hujan tiba hampir setiap minggu aroma tidak sedap kotoran manusia menyerang ruangan.
Ia mengatakan memang ruangan di RSUD Depok terbatas. Jadi, menurutnya, keterbatasan ruangan ini bukan hanya pada pasien rumah sakit ini, tapi juga menimpa karyawannya. "Pasien sering dirujuk ke rumah sakit lain. Sedangkan kami menempati toilet sebagai ruang kerja," ujarnya.
Selain sering mengeluarkan bau septic tank, ruang kerjanya juga terasa lembab. Masalah ini memang kerap dikeluhkan para karyawan. Sebab, kualitas udara yang dijadikan ruang kerja tidak baik. "Ya, kami masih sehat. Tapi, kualitas udaranya tidak tahu kalau sepert ini," ucapnya.
Lia Hayuningtyas, 33 tahun, staf Bidang Keperawatan, yang juga menempati toilet mengaku merasa terganggu bil uap kotoran keluar. Jalan satu-satunya meninggalkan ruangan sebentar menunggu baunya hilang. "Ruang kerjanya memang seperti itu. Jadi mau gimana lagi," ucapnya.
Selanjutnya, RSUD memang krisis ruangan untuk karyawan dan pasiennya.