TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengungkapkan sejumlah alasan Agus Darmawan, 39 tahun, tega membunuh Putri Nur Fauziah, bocah yang ditemukan tewas dalam kardus. Menurut Krishna, Agus membunuh Putri karena ia memang gemar menganiaya bocah atau sosok yang lemah dan tidak berani melawan. “Kenapa dia beraninya sama anak kecil," ujar Krishna saat ditemui di Polda Metro Jaya, Minggu, 11 Oktober 2015.
Krishna mengatakan, dalam kasus pencabulan yang dialami T, 14 tahun, Agus tidak sampai melakukan penetrasi dan membunuh T. “Agus hanya meraba dan menciuminya. T menolak, AD pun enggak bisa apa-apa,” ujar Krishna. Hal itu mengindikasikan bahwa tersangka hanya melakukan perbuatannya terhadap korban yang tidak berani melawan. “Inilah kelainan yang kami temukan dari tersangka,” katanya. (Lihat video Terbukti Cabuli Seorang Bocah, Saksi Pembunuhan Kasus Putri Jadi Tersangka)
Krishna berujar, Agus menyodomi korbannya bukan karena pernah disodomi. Berdasarkan hasil penyelidikan, Agus melakukan perbuatannya di bawah pengaruh narkoba. “Apabila yang lewat bukan PNF melainkan anak lain, bisa jadi anak lain itu yang jadi korban. Jadi ini bukan ditargetkan, tapi saat itu dia sedang berhasrat. Berarti ini kan predator, dia memangsa siapa saja yang lewat saat itu,” tutur Krishna.
Krishna menceritakan, saat kejadian, tepatnya pukul 09.00, Agus memanggil Putri, yang sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah. Saat itu, Putri pulang seorang diri dan lingkungan sekitar bedeng milik Agus sepi. “Dek, sini, Dek, ayo masuk,” ujar Krishna, menirukan ajakan Agus kepada Putri. Putri pun kemudian masuk ke bedeng milik Agus. Saat itu Agus mencabuli dan selanjutnya membunuh Putri.
Pada Sabtu lalu, Agus resmi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Putri, bocah yang ditemukan tewas di dalam kardus pada 2 Oktober 2015, di Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat. Polisi menetapkan Agus sebagai tersangka berdasarkan dua alat bukti, yakni jejak DNA yang tertinggal di kaus kaki Putri serta jejak darah milik Putri yang terdapat pada kasur Agus.
ANGELINA ANJAR SAWITRI
Simak videonya: