TEMPO.CO, Jakarta - Apa sebenarnya motif Leopard Wisnu Kumala, tersangka pengeboman Mal Alam Sutera, melancarkan terornya? Menurut Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian, motif peledakan bom di Mal Alam Sutera, Serpong, terkait dengan faktor ekonomi.
"Motif kasus ini lebih pada keadaan ekonomi yang merujuk pada pemerasan," ujar Tito Karnavian dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 29 Oktober 2015.
Tito mengatakan pemerasan dilakukan tersangka karena menganggap gajinya sebagai senior supervisor sekaligus ahli teknologi informasi (IT) di sebuah perusahaan dekat lokasi peledakan tidak cukup. Karena itu, Leopard disebut memeras manajemen Mal Alam Sutera melalui surat elektronik agar pihak manajemen memberikannya uang sebanyak Rp 300 juta. (Baca: Pengebom Mal Alam Sutera Seorang Ahli Teknologi Informasi)
Simak: Bom di Mal Alam Sutera
"Pelaku memanfaatkan keahliannya pada bidang IT dengan menuliskan e-mail yang sulit dilacak kepada manajemen Mal Alam Sutera," kata Tito.
Menurut Tito, karena telah menciptakan ketakutan publik yang luas, kasus ini tetap masuk Undang-Undang Terorisme. Atas perbuatannya, tersangka yang ditangkap dua jam setelah peledakan terjadi dijerat dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Terorisme, dengan hukuman maksimal seumur hidup.
EGI ADYATAMA | ANTARA