TEMPO.CO, Tangerang - Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah sudah mengingatkan pengelola Mal Alam Sutera agar lebih meningkatkan rasa aman dan kenyamanan bagi pengunjung. Mal ini menjadi sorotan lantaran telah terjadi dua kali peristiwa peledakan bom dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.
Arief mengatakan akan mencabut izin operasional dan izin gangguan (HO) bila mal itu masih membandel. “Poin-poinya jelas, harus ada circuit-closed television (CCTV). Bersama polisi, kami akan membahasnya (pengamanan). Kalau tidak taat, sanksinya bisa ditutup dan dicabut izinnya,” ucap Arief, Jumat, 30 Oktober 2015.
Pada Rabu, 28 Oktober 2015, bom meledak di tempat sampah toilet pria kantin Mal Alam Sutera. Sebelumnya pada Juli lalu, bom serupa pernah meledak di mal yang berada di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, tersebut.
Dalam kurun waktu tiga jam sejak bom meledak pada Rabu lalu pukul 12.55, tim Densus 88 Markas Besar Kepolisian RI mencokok tersangka perakit bom, Leopard Wisnu Kumala, 29 tahun.
Simak: Bom di Mal Alam Sutera
Leopard merupakan ahli informasi dan teknologi yang bekerja di Synergi Building, satu gedung dengan pengembang Alam Sutera. Bermotif dendam, Leopard meneror dengan bom yang dirakitnya sendiri. Dia juga memeras pengembang Alam Sutera sebesar Rp 300 juta.
Ledakan bom itu mengakibatkan Fianto, 24 tahun, juru masak kantin Borneo, mengalami luka bakar pada kakinya. Saat bom yang ditempatkan di dalam bungkus rokok kemudian dimasukkan ke tempat sampah toilet itu meledak, Fianto sedang buang hajat.
Pihak Mal Alam Sutera melalui Manajer Operasional Wawan mengklaim sudah memenuhi standar pengamanan, termasuk telah memasang kamera pengintai dan menambah jumlah tenaga keamanan dari 105 menjadi 150 orang. Jumlah kamera pengintai juga ditambah sebanyak 33 unit.
AYU CIPTA