TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyambut kedatangan Presiden Finlandia Sauli Niinistö di ruang tamu Balai Kota pada Rabu, 4 November 2015, sekitar pukul 10.15 WIB. Dalam salah satu agenda lawatannya ke Indonesia itu, Presiden Finlandia, yang datang dengan dikawal puluhan anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), disambut dengan senyum ramah dan uluran tangan Ahok di karpet merah yang membentang di pendapa Balai Kota.
Tak lama kemudian, Ahok yang mengenakan setelan jas dengan dasi berwarna kuning emas pun masuk bersama Sauli ke ruang tamu Balai Kota. Setelah momen kedatangannya diabadikan para wartawan, Sauli dipersilakan oleh Ahok menuliskan namanya di buku tamu yang diletakkan di sebuah meja di ruang tamu tersebut. "Jangan menyontek, ya," ujar Sauli sambil tersenyum yang diikuti senyuman kikuk Ahok.
Rencananya, dalam pertemuan yang berlangsung tertutup ini, Ahok akan membahas peluang kerja sama dengan Finlandia di berbagai bidang, seperti ekonomi, infrastruktur, pendidikan, pariwisata, energi, dan transportasi. Dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Daerah Saifullah, Deputi Gubernur Bidang Industri Perdagangan dan Transportasi DKI Sutanto Soehodho, Asisten Pembangunan, Asisten Perekonomian dan Administrasi, Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri, serta PT perwakilan Jakarta Propertindo (Jakpro) turut hadir.
Berdasarkan pantauan Tempo, Presiden Finlandia hadir bersama belasan anggota stafnya, empat di antaranya tidak ikut masuk ke dalam ruang kerja Ahok. Saat pertemuan berlangsung, ruang kerja Ahok dijaga tiga anggota Paspampres. Ada pula satu anggota staf keamanan Presiden Finlandia yang ikut berjaga. Selain itu, puluhan anggota Paspampres, polisi, dan tentara berjaga-jaga di sekeliling Balai Kota.
Sebelum bertemu dengan Ahok, kemarin Presiden Sauli Niinistö melakukan pertemuan diplomatik dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Menurut Jokowi, Indonesia akan melakukan peningkatan kerja sama dengan Finlandia dalam bidang ekonomi yang meliputi bidang energi dan ekonomi digital, peningkatan kerja sama dalam konteks Uni Eropa, serta peningkatan kerja sama dalam konteks perdamaian dunia.
ANGELINA ANJAR SAWITRI