TEMPO.CO, Jakarta - Penangkapan Efendi, yang menjadi bos komplotan penipuan melalui short message service (SMS) di telepon seluler, mengungkap trik-trik kejahatan mereka. Mereka bekerja berkelompok dan mengincar korban secara acak.
Komplotan itu menggunakan beberapa perangkat khusus untuk melakukan penipuan. "Dalam satu komplotan, biasanya terdiri atas empat-lima orang dengan tugas yang beda-beda," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan kepada pers, Jumat, 6 November 2015.
Empat orang pertama bertugas mengirimkan SMS secara acak ke ribuan nomor ponsel dengan menggunakan ponsel yang terhubung dengan komputer (SMS Caster). "Mereka biasanya juga bertugas sebagai operator yang menerima telepon dari korban," kata Herry.
Orang kelima bertugas menyediakan nomor rekening serta kartu ATM. Rekeningnya digunakan menampung uang hasil kejahatan dan sarana-prasarana lainnya. Rekening yang mereka buat menggunakan identitas palsu agar sulit dilacak.
Komputer yang mereka gunakan dihubungkan dengan modem Internet. Pesan penipuan yang mereka kirimkan biasanya berupa pemberitahuan rekening bank untuk melakukan pembayaran serta informasi pemenang undian berhadiah suatu produk dengan rangkaian kalimat bohong, seperti "mama minta pulsa."
Modus lain yang paling parah, kata Herry, dilakukan malam. Mereka menyatakan salah satu keluarga korban ada yang sakit atau kecelakaan dan memintanya mentransfer uang. Korban yang panik, tak jarang akhirnya tertipu dan mengirimkan uang.
Dalam kasus penipuan undian berhadiah, pelaku meminta korban ke mesin ATM guna mengecek saldo rekeningnya untuk menerima kiriman uang. Namun proses ini justru titik kunci penipuan karena tanpa disadari, pelaku memandunya melakukan transfer sejumlah uang ke rekening pelaku.
Herry mengimbau masyarakat lebih hati-hati menghadapi pesan-pesan yang bermaksud meminta uang. Ia menegaskan pentingnya pihak bank mengetahui identitas pemakainya. "Bank harusnya punya program Know Your Costumer KYC, diberdayakan benar-benar saat orang mau registrasi buku rek atau tabungan," kata Herry.
EGI ADYATAMA