TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok memberikan tanggapan perihal kasus Denni Akung, seorang warga yang rumahnya ditemboki setinggi 2 meter oleh warga lain di sekitarnya tanpa sepengetahuan Denni. “Yang nembokin jelas salah,” ujar Ahok, Jumat, 6 November 2015.
Ahok mengatakan masalah ini ditangani Wali Kota Jakarta Selatan dan telah diselesaikan. Dia menuturkan, berdasarkan laporan tersebut, pihak yang salah adalah warga yang membangun tembok di rumah itu.
Menurut kabar, Ahok juga sempat dikirimi surat pengaduan oleh Denni tentang masalah ini. Namun, ketika ditanya mengenai surat tersebut, Ahok berkata, “Tidak, saya belum terima suratnya.”
Kasus ini bermula ketika Denni Akung melaporkan penembokan di depan rumahnya ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Denni menyesalkan ulah masyarakat yang menamakan diri Warga Peduli Perumahan Bukit Mas (WPPBM), yang membangun tembok setinggi 2 meter tepat di depan rumahnya. "Ini sudah melanggar hak asasi manusia. Kami berharap Komnas HAM menyelidikinya," kata pengacara Denni, Djalu Arya Guna, di kantor Komnas, Rabu lalu.
Tempat tinggal Denni tersebut terletak di Jalan Cakranegara Blok E, RT 001 RW 15, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Sebelum dibeli pada Juni lalu, rumah itu milik Heru Isprianto. Saat proses jual-beli dilakukan, menurut Denni, rumah tersebut memang sudah menghadap ke Jalan Cakranegara. Namun WPPBM menilai rumah itu tak masuk wilayah Perumahan Bukit Mas, melainkan menghadap ke Jalan Mawar, yang letaknya di belakang rumah Denni.
Akibat penembokan itu, Denni hanya mendapat sedikit ruang untuk akses masuk-keluar rumah. Mobilnya yang diparkir di garasi tak bisa berkutik. "Pusing, ini sudah sangat menzalimi saya," tuturnya. Denni berkukuh tak ada yang keliru dengan identitas rumahnya. Berdasarkan sertifikat, surat izin mendirikan bangunan, serta lembar pajak bumi dan bangunan, tercantum bahwa rumahnya terletak di Jalan Cakranegara.
Dari penuturan Denni, penembokan ini bukan yang pertama kali terjadi. Sehari setelah akad jual-beli terjadi empat bulan lalu, perkumpulan Warga Peduli itu langsung membangun tembok di depan rumahnya. Denni kemudian menghancurkan tembok tersebut, tapi penembokan itu kembali terjadi pada Minggu lalu saat Denni sedang tidur. Dia mengetahui proses penembokan setelah mengecek rekaman kamera CCTV.
BAGUS PRASETIYO
Baca juga:
Heboh Orang-orang Terbang di Langit, Inikah Superhero Baru?
Elly Sugigi Umbar Masalah Pribadi di Medsos, Jadi Menikah?