TEMPO.CO, Jakarta -Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi menilai warga yang getol menolak dan menembok rumah Denny, 41 tahun, di kawasan Perumahan Bukit Mas, Bintaro, Jakarta Selatan hanya segelintir.
"Dari semua penghuni perumahan yang nolak cuma 10 orang kok," tutur Tri Kurniadi saat dihubungi Tempo, Sabtu, 7 November 2015.
Menurut Tri, kasus ini hanya masalah kecil yang dibesar-besarkan oleh media massa. Padahal, kata dia, penolakan terhadap rumah Denny yang menghadap ke kawasan perumahan hanya segelitintir warga yang dipimpin oleh Rena Mulyadi. Mereka kemudian tergabung ke dalam kelompok Warga Peduli Perumahan Bukit Mas (WPPBM).
Tri menjelaskan, warga lainnya tak pernah mempersoalkan masalah tersebut. Tri justru heran dengan tindakan Rena Mulyadi yang menembok rumah Denny. Padahal sebelumnya, saat menjadi ketua RW setempat, Rena tak pernah mempersoalkan rumah tersebut.
Tri mengaku telah melihat dan melakukan verifikasi terhadap Izin Mendirikan Bangunan (IMB) rumah setinggi dua lantai itu. Kata dia, segela perizinan telah lengkap tanpa adanya permasalahan. "Begitu pun dengan warga lainnya," katanya.
Karena itu, Tri berharap agar masalah ini cepat selesai. Dia menilai masalah ini bisa diselesaikan dengan jalan musyawarah. Dalam waktu dekat pihaknya bakal mengadakan musyawarah antara pemilik rumah dengan warga komplek perumahan. "Kami tunggu saja nanti," tutur dia.
Sebelumnya mencuat kabar sebuah rumah di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan milik Denny ditembok oleh WPPBM. Kabarnya, tindakan ini dilakukan karena ada beberapa oknum warga yang merasa tidak berkenan dengan keberadaan Denny. "Saya juga kasihan warga kalau begini,"kata Tri.
AVIT HIDAYAT
Baca juga: Kisah Sherlock Holmes Menyerbu Jakarta