TEMPO.CO, Jakarta - Meski tingkat keterpilihan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masih tinggi, warga Jakarta lebih menyukai Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau Kang Emil.
Berdasarkan jajak pendapat Cyrus Network Research and Consulting terhadap seribu responden, tingkat kesukaan warga Ibu Kota kepada Emil sebesar 72,4 persen, beda 6 persen dengan Ahok yang berada pada peringkat ketiga. Adapun mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada peringkat ketiga dengan persentase 71,9.
SIMAK: Survey Cyrus, Ahok Ungguli Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini
Menurut Managing Director Cyrus Network Research and Consulting Eko Dafid Afianto, warga Jakarta menyukai Emil karena cara memimpinnya yang santun. Terbukti, pada perhelatan Piala Presiden, Oktober lalu, Emil dengan kesantunannya mampu mendamaikan pendukung Persib, bobotoh, dengan suporter Persija Jakarta, Jakmania.
Meski banyak disukai, warga Jakarta lebih memilih Ahok sebagai gubernur jika pemilihan kepala daerah dilakukan hari ini. Eko melanjutkan, tingkat keterpilihan Emil hanya sebesar 8,6 persen. Persentase tersebut jauh di bawah Ahok yang memperoleh 40,3 persen, yang menduduki peringkat pertama. Ahok menduduki peringkat pertama karena dia memiliki basis pemilih yang kuat. “Ahok punya pemilih yang loyal,” katanya di restoran Horapa, Jakarta Pusat, Rabu, 11 November 2015.
Soalnya, ia berujar, Ahok memiliki basis pemilih yang loyal. "Ahok punya strong voter, dan mereka solid," ucapnya. Pemilih ini tak peduli dengan masalah yang tengah dihadapi Ahok, seperti perseteruannya dengan Badan Pemeriksa Keuangan soal pembelian Rumah Sakit Sumber Waras.
SIMAK: Cara Forum Anti-Ahok Menggerus Dukungan terhadap Ahok
Selain banyak yang memilih, Ahok lebih populer dibandingkan Emil. Berdasarkan hasil survei, tingkat popularitas Ahok sebesar 96,8 persen. Bandingkan dengan Emil yang duduk pada peringkat ketiga dengan persentase sebesar 80,4. "Ahok lebih dikenal dan banyak yang memilih, tapi Emil banyak yang suka," ujar Eko.
Menurut pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Haris, meski tingkat keterpilihannya rendah, Emil-lah yang punya kans bersaing dengan Ahok. Soalnya, ujar dia, Emil tengah populer di kalangan anak muda dan mampu memanfaatkan media sosial.
Ia menduga, pada pemilihan kepala daerah 2017, Emil bakal maju melawan Ahok. Berbeda dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sudah menyatakan menolak berpartisipasi. “Dari bahasa tubuhnya, Emil berminat untuk bersaing dengan Ahok,” tuturnya.
ERWAN HERMAWAN