TEMPO.CO, Bekasi - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi mengkritik pengerjaan proyek penanganan banjir di Kota Bekasi yang dinilai lelet. Sebab, hingga hari ini, banyak proyek yang belum rampung sementara musim hujan sudah hampir tiba. "Pemerintah tidak cakap dalam perencanaan," kata Anggota Komisi B DPRD Kota Bekasi, Reynold Tambunan, Rabu, 11 November 2015.
Seharusnya, kata Reynold, pada November ini seluruh proyek pembangunan sudah masuk tahap penyelesaian. Namun, kenyataannya, pengerjaan proyek masih jauh dari target. "Ada yang belum mencapai 50 persen, khususnya proyek penanggulangan banjir," ujar Reynold.
Reynold mencontohkan proyek jembatan Kartini di Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur. Peninggian jembatan dan penurapan masih jauh dari selesai. Padahal, Kota Bekasi sudah mulai diguyur hujan dengan intensitas tinggi. "Proyek itu untuk mencegah banjir mulai dari Rawalumbu hingga ke Jalan Kartini," kata dia.
Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Tri Adhianto membenarkan adanya keterlambatan dalam pembangunan infrastuktur, baik jalan maupun saluran. Keterlambatan ini akibat dari proses lelang yang baru dilaksanakan pada pertengahan tahun. "Kami harus menyiapkan perencanaan terlebih dahulu," kata Tri.
Menurut Tri, pemerintah baru menerapkan e-planning tahun ini. Karena itu, perencanaan kegiatan dibuat bersamaan dengan berjalannya penyerapan anggaran. Menurut dia, pembuatan perencanaan membutuhkan waktu sekitar lima bulan. "Januari-Mei perencanaan, Juni lelang, Juli dan Agustus mulai pengerjaan," kata dia.
Baca Juga:
Menurut Tri, agar tak terjadi keterlambatan pembangunan pada 2016, pemerintah telah membuat perencanaan pembangunan infrastruktur pada 2015. Dengan demikian, mulai awal Januari 2016 proyek sudah bisa dilelang. "Jadi, pertengahan tahun semua proyek sudah bisa diselesaikan," kata Tri.
Tri menambahkan, dinasnya tahun ini mendapatkan alokasi anggaran dari APBD murni sebesar Rp 645 miliar. Anggaran tersebut untuk perbaikan jalan dan perbaikan jembatan sebesar Rp 310 miliar, sedangkan proyek saluran sebesar Rp 335 miliar. Perbaikan jalan dan jembatan ada 590 paket. Adapun proyek saluran mencapai 207 paket.
ADI WARSONO